Jembatan Ambruk, Tiga Tertimbun

Jembatan Ambruk, Tiga Tertimbun ?Warga berupaya mengeluarkan satu korban yang terjepit. foto:junaidi/BANGSAONLINE

SAMPANG (bangsaionline) - Jembatan penghubung desa Beng Celok dan Desa Malaka Kecamatan Jrengik Sampang, tiba-tiba ambruk, saat hari pertama rehab, Kamis (18/09). Sebanyak 5 pekerja tertimbun. Tiga pekerja luka berat, satu terjepit, dan satu luka ringan.

Begitu mendengar suara berdebum dari arah jembatan, dan muncul teriakan minta tolong, warga segera mendatangi. Warga membantu untuk menyelamatkan korban yang tertimpa bangunan dengan peralatan seadanya, mereka juga dibantu oleh aparat kepolisian untuk menarik runtuhan bangunan. Dari lima orang yang tertimpa bangunan, satu orang sulit dievakuasi karena karena kaki korban terjepit oleh reruntuhan bangunan.

Baca Juga: Disdikdaya Probolinggo Bakal Berikan Pendampingan Psikologis bagi Siswa-siswi Korban Jembatan Putus

Tiga korban yang mengalami luka berat yaitu Tinglan (37) Mohammad (47) dan Abbeh (50), mereka langsung dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Sampang, sedang yang masih terjepit yaitu Mat Hori (45), dan Baki (30) mengalami luka ringan dan sudah dipulangkan ke rumahnya.

Setelah tertimbun reruntuhan jembatan selama 4 jam, dari pukul 10. 00 WIB hingga pukul 13.12 WIB, Mat Hori akhirnya berhasil di evakuasi. Pekerja proyek pembangunan jembatan di Dusun Mor Laok Desa Malaka Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang masih bisa bernafas.

Mat Hori mengalami luka parah pada bagian kaki kanan. Sementara untuk menyelamatkan nyawanya, mobil ambulans yang sudah siaga di lokasi langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang.

Baca Juga: Dandim Ngawi Tinjau Langsung Jembatan Ngantru yang Putus Ditabrak Truk

Lamanya proses evakuasi ini karena lokasi jembatan runtuh tersebut jauh dari jalan besar. Kedalaman sungai juga menyulitkan alat berat masuk ke wilayah tersebut.

Kepala Desa Malaka Kecamatan Jrengik Purnomo mengatakan jembatan dibangun tahun 2007 dengan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM). Tahun 2012 di sekitar jembatan mengalami longsor sehingga diajukan rehab ke Bina Marga Kabupaten Sampang melalui DAU dan turun pada tahun 2014 ini. "Awalnya ini proyek PNPM yang dibangun tahun 2007, dan Dua tahun sebelumnya mengalami longsor, kami mengajukan perbaikan dan mendapatkan sekarang, waktu memulai perbaikan pada hari pertama (hari ini) jembatan langsung roboh," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO