SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubenur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi seluruh Indonesia (APPSI) berbagi strategi sukses meningkatkan perdagangan antar daerah yang dilaksanakan di wilayahnya. Berbagi sukses tersebut disampaikan Pakde Karwo – sapaan akrab Gubernur Jatim di hadapan para gubernur se-Indonesia saat memimpin Rapat Kerja APPSI di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (6/12) siang.
Pakde Karwo mengatakan, melalui strategi yang tepat dan inovatif, perdagangan antar daerah yang dijalankannya meningkat 133,55 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Selain itu, neraca perdagangan antar daerah Jatim juga mengalami surplus sebesar Rp. 164,49 triliun pada tahun 2017, serta surplus Rp. 101,15 triliun pada semester I tahun 2018.
Baca Juga: Pakde Karwo, Mantan Gubernur Jatim, Diperiksa KPK
“Indonesia adalah negara kepulauan, karena itu, strategi perdagangan yang kami lakukan adalah memperkuat pasar domestik dengan model ekonomi negara kepulauan,” katanya.
Gubernur kelahiran Madiun ini menambahkan, implementasi dari strategi tersebut di antaranya adalah membangun 26 Kantor Perwakilan Dagang (KPD) di 26 provinsi di Indonesia. Tujuannya, yakni untuk mendukung dan memfasilitasi kerjasama perdagangan, baik antara pemerintah dengan pemerintah (government to government) atau g to g, dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dengan KADIN dalam bentuk business to businesss (b to b).
Untuk government to government, lanjut Pakde Karwo, pihaknya melakukan MoU dengan pemerintah provinsi lain. Isi MoU tersebut berupa pertukaran informasi perdagangan, peningkatan pemasaran melalui KPD, pelaksanaan bidang pemasaran, fasilitasi pelaksananaan misi dagang, dan pelaksanaan kerjasama secara teknis lewat KADIN masing-masing daerah.
Baca Juga: Kunjungi JIIPE, Gubernur Khofifah Bahas Kerja Sama Tenaga Kerja Terampil
“Untuk b to b, dilakukan promosi kegiatan pameran dagang seperti yang dilaksanakan pada hari ini di Hotel Borobudur. Hasilnya sungguh luar biasa, sampai pukul 11.00 WIB sudah tercapai transaksi sebesar Rp. 912 miliar. Kami optimis sampai jam 12.00 WIB nanti akan tercapai transaksi Rp. 1 triliun,” lanjutnya.
Strategi berikutnya, sebut Pakde Karwo, adalah melalui kerja sama dengan KADIN dan Cooperative Trading House (CTH) dengan cara memfasilitasi misi dagang ke seluruh Indonesia. Dalam misi dagang tersebut, delegasi Jatim membawa komoditi utama seperti beras, pupuk, buah, sayur, bibit, serta produk olahan makanan dan minuman (mamin). Sedangkan daerah tujuannya memiliki komoditi yang dibutuhkan Jatim, seperti cengkeh, kopi robusta, dan lada.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta, H. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D. mengatakan, salah satu upaya peningkatan perdagangan antar daerah dapat dilakukan melalui kerja sama pertukaran informasi terkait ketersediaan komoditas strategis nasional. Informasi tersebut harus tersedia dalam aplikasi yang bisa diakses oleh setiap daerah.
Baca Juga: Pakde Karwo Mangkir, KPK Bakal Panggil Ulang
“Jadi seluruh daerah, mulai provinsi, sampai kabupaten/kota memiliki informasi produksi komoditi, harganya, dan ketersediaannya. Dengan informasi itu, kita bisa dengan cepat mengetahui dan memanfaatkan kelebihan produksi dari suatu daerah untuk dikirimkan ke daerah yang kekurangan. Ini akan sangat membantu untuk mengatasi problem demand and supply yang muncul,” katanya.
Rapat kerja APPSI yang berlangsung selama tiga hari (5-7 Desember 2018) ini dihadiri pula oleh Ketua Dewan Pakar APPSI Prof. Rya’as Rasyid, anggota Dewan Pakar APPSI, Dr. Aviliani SE, M,Si. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News