Resolusi 2019, Pertumbuhan Perekonomian Indonesia Meningkat?

Resolusi 2019, Pertumbuhan Perekonomian Indonesia Meningkat? Ilustrasi

Kemerosotan yang terus menerus terjadi pada mata uang domestik (rupiah) membuat masyarakat gelisah. Berkaitan dengan ketidakseimbangan neraca pembayaran pada perekonomian terbuka. Perekonomian terbuka sendiri berarti sesuatu perekonomian yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara-negara lain dan juga dalam melakukan kegiatan ekspor dan impor.
Merujuk pada keburukan perekonomian terbuka, yaitu impor yang berlebihan berimbas pada modal dalam negeri akan lebih banyak mengalir ke luar negeri. Hal ini dapat disebut dengan defisit neraca pembayaran. Hal tersebut cenderung menurunkan nilai mata uang domestik.

Pertumbuhan Ekonomi 

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator keberhasilan pemerintah dalam mengelola suatu negara. Tiga faktor pencapaian dalam pertumbuhan ekonomi yaitu peningkatan persediaan barang, kemajuan teknologi, serta pengunaan teknologi secara efisien dan efektif.

Awal 2018, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,17 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun lalu. Belum bisa mencapai target melebihi pada masa pemerintahan Soeharto, yakni menembus 10 persen. Namun, perekonomian Indonesia tetap pada kestabilan. 

Di awal pemerintahan, Jokowi berambisi membawa ekonomi Indonesia tumbuh hingga 7 persen. Target tersebu tidak terealisasi, akibat berbagai hambatan mulai dari tekanan internal maupun eksternal. Pemerintah melihat potensi pertumbuhan ekonomi tinggi dari kondisi ekonomi global yang meyakinkan. 

Berkaitan dengan revolusi industri 4.0, Indonesia dituntut menjadi negara yang berhasil dalam mengelola apapun yang ada di dalamnya, dari segmen sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Menghapuskan segala macam permasalahan, tantangan dan hambatan perkenomian Indonesia. 

Langkah Indonesia menjadi negara maju, juga bias dilakukan dengan peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan, karena pendidikan adalah kunci keberhasilan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Berikutnya, peningkatan lapangan pekerjaan, semisal dengan mengeluarkan kebijakan yang dapat menciptakan kesempatan kerja baik pemerintah maupun swasta. Selain itu dengan pelatihan skill kepada masyarakat.

Kemudian, tak kalah penting adalah pembenahan moral dan etika. Suatu hal yang sangat perlu diperhatikan untuk memperbaiki generasi muda, karena generasi muda adalah aset terpenting bangsa Indonesia. Indonesia tidak melulu digembleng dengan sekolah akademik saja, tentunya harus bersamaan dengan pelajaran atau perilaku yang mengedepankan etika. 

Lalu, bagaimana dengan resolusi 2019 dalam pertumbuhan perekonomian? Tahun 2019 sendiri adalah awal tahun yang baik dalam menghadapi masalah perekonomian. Mengurangi jumlah pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan sosial melalui pendidikan berkarakter dan berkualitas, tetap menjadi fokus utama. 

Melihat realita, pemerintah mengasumsikan pertumbuhan ekonomi pada 2019 hingga 5,4 persen. Tantangan pada tahun-tahun mendatang diperkirakan tidak berkurang dan lebih berat. Berbagai persoalan-persoalan dasar yang selalu bermunculan. Persoalan industri yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, nilai impor yang selalu lebih tinggi daripada nilai ekspor, dan jas-pariwisata masih menjadi tumpuan bersanding dengan konsumsi. Di luar perdagangan, sektor-sektor ekonomi lain diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan perekonomian.

Di sisi lain, kepada pemimpin bangsa yang baru pada pemilu 2019 diharapkan untuk mendorong meningkatnya persentase nilai pertumbuhan perekonomian meskipun dihadapkan dengan tantangan perekonomian yang sama. Itu pun, pertumbuhan ekonomi seperti apa yang hendak ditargetkan juga masih terus menjadi dialektika bangsa, hanya sekadar angka atau kinerja yang menyejahterahkan warganya

*Penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO