Rusak Akibat Dilewati Truk Tambang, Puluhan Warga Desa Penataan Pasuruan Tutup Jalan

Rusak Akibat Dilewati Truk Tambang, Puluhan Warga Desa Penataan Pasuruan Tutup Jalan Warga saat melakukan pemblokiran jalan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan warga Desa Penataan, Winongan, Kab. Pasuruan melakukan penutupan jalan desa setempat, kemarin Senin (24/12). Aksi ini dilakukan lantaran mereka geram dengan aktivitas truk pengangkut tambang pasir, tanah uruk, dan batu belah yang lalu lalang setiap hari hingga membuat jalan rusak.

Warga memblokir jalan dengan balai-balai (amben). Amben tersebut diletakkan di tengah jalan sambil diduduki. Warga juga membeber sejumlah poster bertuliskan nada protes. Intinya, warga minta supaya dump truk tambang tidak lagi melintas di jalan desanya, serta meminta kepada pengelola tambang agar segera memperbaiki jalan yang rusak.

Baca Juga: Didemo Puluhan Warga Grati, PT. DR: Kerusakan Jalan Tanggung Jawab Penambang Sebelumnya

Akibat jalan diblokir warga, ratusan dump truk pengangkut pasir, batu, dan tanah uruk, sempat terhenti total. Ratusan dump truk yang tidak bisa jalan membentuk antrean panjang.

“Jalan kami rusak. Percuma dong diperbaiki oleh pemerintah lalu rusak lagi. Lihat saja jalan yang ada di depan SDN Penataan ke selatan, semuanya hancur. Dump truk ini ngawur dan seenaknya sendiri,” tegas Febri, seoarang warga kepada BANGSAONLINE.com di TKP.

"Dampak lainnya, debu akibat dari lalu lalang dump truk, rumah warga sangat kotor. Tumbuhan pinggir jalan dan pertanian yang kena debu banyak yang mati. Warga sudah minta ke Kades agar dump truk ini segera dihentikan. Tapi hingga aksi demo dilakukan, Kades tidak pernah merespon," tambah Febri.

Baca Juga: Jika Tambang Ilegal di Wonosunyo Dilanjut, Lujeng Ancam Lapor Presiden

Febri mengaku sempat ada dialog antara penambang dengan warga yang ditengahi anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Abu Bakar alias Ayub. Hasil dialog, kata Febri, Agus S selaku wakil penambang berjanji bahwa hari ini (Selasa, 25/12/2018) akan mendatangkan alat berat untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak tersebut.

Febri mengungkapkan bahwa pengelola tambang berjanji dump truk akan melewati jalan desa ini hanya sampai akhir Desember. "Dump truk melintas kurang 4 hari lagi. Setelah itu dump truk akan kembali melintasi jalanan pertigaan Pasar Winongan, Desa Winongan Lor, Lebak, Winongan Kidul, Umbulan, dan seterusnya," katanya.

Baca Juga: Soal Perizinan Tambang, Aktivis Portal Nilai Bupati Pasuruan Diskriminatif

Menurut Febri, yang disesalkan warga adalah kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah desa. "Sehingga timbul lah kesalan pahaman antara warga dan perangkatnya," tandasnya.

Di sisi lain, salah satu aktivis LSM Penjara, M. Hanan, menyesalkan Ayub sebagai wakil rakyat yang baru muncul saat kekesalan warga memuncak. "Ayub baru-baru ini muncul, dari dulu ke mana?," tanya Hanan di tempat terpisah.

Sementara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, Hanan meminta agar ada musyawarah antara warga dan pemerintah desa. "Biar tidak timbul pro dan kontra antar warga dan pemerintah desa, semuanya dikumpulkan. Agar tidak terjadi miss komunikasi. Kalau tidak, akhirnya masyarakat dan pemerintah Desa saling tuding menyalahkan satu sama lain," tuturnya.

Baca Juga: Koordinator Portal Angkat Bicara soal Perlawanan Bos Tambang Ilegal di Kabupaten Pasuruan

Kades Penataan Isnaini belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini. BANGSAONLINE.com sempat mendatangi kediaman yang bersangkutan, namun hanya ditemui oleh putranya. Begitu saat dikunjungi ke kantornya, Isnaini pun tidak ada.

Sedangkan Ayub mengaku baru mengetahui permasalahan tersebut setelah dirinya dihubungi salah satu warga. (afa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO