GRESIK, BANGSAONLINE.com - Warga Kabupaten Gresik heboh, Sabtu (19/1). Pasalnya, di media sosial facebook tengah viral cerita seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik yang rumahnya bertahun-tahun terisolir.
Ia adalah Moch Samsul Huda. Warga RT 2 RW 2 Desa Kembangan Kecamatan Kebomas ini sejak 2008 silam terpaksa harus lewat jalan setapak samping jalan tol layang Kebomas sebagai akses untuk bisa keluar masuk. Sebab, warga RT 01 RW 09 Perumahan Alam Bukit Raya (ABR) Desa Kembangan tak mengizinkan dirinya beserta keluarganya lewat di jalan yang menjadi fasum mereka.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Bahkan, saat ini Samsul dan keluarganya terancam tak akan bisa lagi lewat jalan setapak yang selama ini digunakan. Sebab, sang pemilik juga berencana menutup akses tersebut dengan portal.
"Saya dan keluarga tak akan bisa lewat ke mana-mana kalau jalan setapak sisi timur jalan layang tol Kebomas itu sudah diportal pemiliknya," ungkap Samsul saat dihubungi BANGSAONLINE.com, Sabtu (19/1) petang.
Ia kemudian mengungkapkan awal mula tinggal di rumah terisolir tersebut. Pada tahun 2008 silam, ia menempati rumah warga berdiri di atas tanah kavling yang berpindah tangan kepadanya karena piutang.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Saat itu, perumahan ABR sudah berdiri. Ia kemudian meminta tolong RT 01 RW 09 Perumahan ABR agar diizinkan melewati jalan mereka dengan kompensasi. Namun, tak diizinkan. "Sebetulnya, bukan hanya saya yang tinggal di sana. Ada 9 kepala keluarga (KK) lain yang ikut Desa Dahanrejo Kebomas. Namun, 9 KK itu sudah diizinkan warga ABR lewat jalan mereka. Sementara saya tak diizinkan," ceritanya.
Karena tak punya akses jalan, Samsul mengaku sempat terpaksa harus memarkir kendaraannya baik mobil maupun motor di timur jalan layang jalan tol Kebomas.
Ia mengaku sudah berkali-kali berupaya agar warga ABR mengizinkan dirinya bisa lewat di jalan mereka. Bahkan, sudah minta bantuan Sekretaris Desa (Sekdes) Kembangan. "Namun, hingga sekarang belum berbuah hasil," paparnya.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Saat ini, tambah Samsul, dirinya hanya bisa pasrah. Sebab, jalan setapak yang biasanya dipakainya untuk keluar masuk rumah juga akan diportal pemiliknya. "Sekarang depan rumah saya sudah mulai diportal. Kalau portal sudah sampai jalan setapak, akses keluar masuk saya pasti lumpuh. Saya dan keluarga tak bisa ke mana-mana karena tak ada akses jalan," terangnya. "Saya sudah pulangkan kendaraan saya seperti mobil ke Bojonegoro, " pungkasnya.
Sementara Ketua RT 01 RW 09 Perumahan ABR, Rian kepada BANGSAONLINE.com membenarkan, kalau warganya tak mengizinkan akses jalan digunakan untuk Samsul dan keluarganya.
Namun, kata Rian, keputusan itu bukan tanpa alasan. Warga menggangap, Samsul tak bisa berkomunikasi dengan baik seperti layaknya warga pada umumnya. "Sebagai ketua RT saya sudah berkali-kali merundingkan persoalan ini. Namun, warga saya tak mengizinkan pemberian akses jalan terhadap Pak Samsul dan keluarganya," katanya, Sabtu (19/1) malam.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
Rian juga membenarkan, selain Samsul ada 9 KK lain yang bukan masuk warga ABR. Namun, 9 KK itu diizinkan warga ABR memakai akses jalan mereka. "9 KK itu diizinkan memakai akses ABR karena bisa diajak komunikasi dan mau ketika kami mintai kompensasi," terangnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News