Pasca Aksi Penutupan Saluran Limbah Pabrik, PT Mega Marine segera Ajak Musyawarah Warga

Pasca Aksi Penutupan Saluran Limbah Pabrik, PT Mega Marine segera Ajak Musyawarah Warga Aksi warga saat menutup saluran limbah PT Mega Marine, beberapa waktu lalu.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan bersama dengan beberapa pengurus GP Ansor Bangil menggelar aksi penurutpan saluran pembuang limbah PT Mega Marine, Kamis (23/2) lalu.

Kini saluran yang sempat ditutup oleh warga itu sudah kembali dibuka setelah melalui proses mediasi.

Baca Juga: Warga Komplain Limbah PT Cargill, Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan Desak Pertanggungjawaban

Menanggapi aksi penutupan yang dilakukan warga, Senior Manajer PT Mega Marine Abd Jalil menyatakan akan segera menggelar musyawarah dengan warga sekitar. Tujuannya, untuk mengetahui inti tuntutan warga sehingga masalah bisa segera teratasi.

Sebelumnya, perwakilan warga, 5 perusahaan, serta 4 desa di Kecamatan Beji yang terdampak limbah melakukan pertemuan dengan pihak DLH bersama beberapa perusahaan. Yakni PT Mega Marine,PT Bahara Muda Bahari,PT Universal jasa Kemas PT RPA dan PT MCA, yang intinya mereka yang membuang limbah ke irigasi selowan agar memperbaiki Ipalnya. 

Sekadar informasi, aksi penutupan tersebut dilakukan sebagai bentuk akumulasi kekecewaan warga terhadap perusahaan pengalengen ikan yang kerap membuang limbah seenaknya ke saluruan irigasi.

Baca Juga: Dapat Keluhan dari Warga Beji Terkait Limbah Pabrik, Cagub Luluk Langsung Kunjungi Lokasi

Menurut keterangan Sa’ad Muafi Ketua PC Ansor Bangil kepada sejumlah awak media, aksi penutupan saluran pembuang limbah merupakan bentuk kekesalan warga. Pasalnya pihak perusahaan sudah tidak ada itikad baik untuk melakukan perbaikan IPAL (instalasi pembuangan air limbah).

"Imbasnya warga sekitar yang rumahnya dekat dengan perusahaan setiap hari menghirup bau busuk yang menyebabkan sesak nafas. Biasanya perusahaan membuang limbah pada malam hari agar tidak diketahui masyarakat. Meski sudah ditegur tapi tetap nekat membuang limbah," ungkapnya. (bib/par/rev)   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO