PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Banyaknya indukan sapi yang sudah tua dan tidak produktif serta belum ada penggantian dari Pemerintah menjadi penyebab realisasi target penjualan sapi di UPTD Budidaya Ternak UPA mengalami penurunan. Jika tahun 2018 silam realisasi pendapatan dari penjulan bisa tembus Rp 400 juta, tapi di tahun ini hanya dipatok Rp 200 juta.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Imam Irwanto, Kepala UPTD Budidaya Ternak Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan. “Saat ini kita memfokuskan pengembangan replacement anakan untuk dijadikan indukan. Karena indukan yang ada rata rata sudah tua dan tidak produktif,” jelas Imam.
Baca Juga: Sidak, Disnak Pasuruan tak Temukan Hewan Kurban Terjangkit Penyakit Berbahaya
Imbasnya, tambah Imam, untuk target penjulan sapi di tahun 2019 akan mengalami penurunan targetnya, karena tidak ada anakan yang lahir. Saat ini total sapi yang ada di UPTD Budidaya Ternak sebanyak 156 ekor, terdiri dari sapi potong dan sapi perah.
Meski target mengalami penurunan, namun anggaran yang disiapkan untuk perawatan plus biaya pakan dan honor petugas tidak murah. Total anggaran yang sudah disiapkan mencpai Rp 2 miliar. Ddana tersebut dipergunakan untuk pengadaan pakan konsentrat plus obat Rp 1 miliar, untuk honor pekerja 38 orang mencapai Rp 350 juta. Sisanya, untuk operasional seperti pengadaan BBM untuk pengangkut rumput. (bib/par)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News