JEMBER, BANGSAONLINE.com – Screening (rekam identitas, red) Bioimetrik kini bisa dilakukan di Indonesia di tiap-tiap cabang Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di daerah masing-masing. Sehingga para jemaah haji saat sampai di tanah suci bisa langsung naik bus menuju Maktab jemaah yang ada di Makkah.
Sebelumnya, kebijakan screening biometrik bagi calon jemaah haji hanya bisa dilakukan di Bandara Jeddah dan memakan waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Peringati Hari Amal Bakti ke-77, Pemkab Jember Gelar Senam Moderasi Beragama
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kemenag Jember Ahmad Tholabi menyampaikan, sejak dikeluarkannya kebijakan baru mengenai fast track atau jalur cepat bagi calon jemaah haji di Bandara Madinah maupun Jeddah, maka untuk melakukan proses screening biometrik bisa dilakukan di tanah air.
“Rekam biometrik ini diyakini akan mempermudah dan mempercepat proses verifikasi identifikasi saat kedatangan para calon jemaah haji di Arab Saudi. Dulu sebelum rekam biometrik diberlakukan di Indonesia, calon jamaah haji sebelum naik bus menuju ke maktab, terlebih dahulu harus antri lama untuk melakukan screening biometric tersebut,” kata Tholabi saat dikonfirmasi wartawan, Senin (13/5).
Seperti di wilayah kerja Kemenag Kabupaten Jember, pihaknya melakukan rekam biometrik untuk keberangkatan haji tahun 2019 ini. “Kami bekerja sama dengan PT. Visa for Saudi (VFS) Tashell International, untuk dapat membuka layanan di kantor kami. Sehingga sangat memudahkan bagi para calon jemaah haji,” terangnya.
Baca Juga: Gerhana Bulan Total, Kemenag Jember Imbau Masyarakat Lakukan Sholat Khusuf
Lebih lanjut Tholabi menjelaskan, untuk proses perekaman sidik jari dan verifikasi data biometrik calon jemaah haji juga bisa dilakukan di embarkasi, dan tidak lagi di bandara-bandara di Arab Saudi. Sedangkan untuk di Jawa Timur terdapat empat tempat perekaman biometrik antara lain di Surabaya, Malang, Jember dan Banyuwangi.
Perlu diketahui, biometrik adalah metode untuk mengenali seseorang berdasarkan ciri-ciri fisik, karakter, dan perilakunya secara otomatis. Pengenalan karakter ini dilakukan melalui retina, sidik jari, pola wajah dan sebagainya. (jbr1/yud/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News