SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Arus barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada triwulan I tercatat mengalami kenaikan 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi arus barang triwulan I tahun 2019 tercatat sebesar 4,2 juta ton, dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar 4 juta ton.
Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Pelabuhan Tanjung Perak Rendi Fendi mengatakan, peningkatan arus barang terutama didominasi oleh jenis barang general cargo dan curah kering.
Baca Juga: Arus Balik Mudik Lebaran 2023, Calo di Pelabuhan Tanjung Perak Naikkan Harga Tiket 75%
“Salah satu faktor general cargo naik dikarenakan bahan-bahan konstruksi di pembangunan. Jadi pembangunan-pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah mendongkrak pendapatan dari arus barang,” kata Rendi, kepada BANGSAONLINe.com, Jumat (17/5).
Sedangkan untuk arus peti kemas, pada triwulan I tahun 2019 realisasi tercatat sebesar 125 ribu TEUs. Sedangkan pada triwulan I tahun 2018 terealisasi 152 ribu TEUs.
“Terdapat penurunan dibandingkan tahun 2018 dikarenakan saat ini untuk pilihan sandar kapal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak banyak pilihannya, seperti di BJTI dan TPS. Sehingga berbagi market share,” terang Rendi.
Baca Juga: Kapolri Bersama Menhub Pantau Mudik Jalur Laut di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
Selain itu, Rendi juga menerangkan, pada awal tahun ini banyak pemilik barang yang menunda pengirimannya menggunakan peti kemas. Mereka melihat situasi politik, yaitu kampanye dan pemilihan umum.
Hingga akhir tahun, Pelabuhan Tanjung Perak menargetkan terjadi peningkatan terhadap arus barang yang masuk sebesar 17 juta ton. Sedangkan untuk arus peti kemas sebesar 611 ribu TEUs. (dev/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News