PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Warga yang terjangkit penyakit Tuberculosis (TBC) masih bermunculan di beberapa wilayah Kabupaten Pasuruan. Hingga triwulan pertama tahun 2019, setidaknya ada 500 orang suspect TBC.
Menurut katerangan Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Pasuruan, Agus Eko Iswahyudi bahwa sejatinya penyakit TBC itu bisa diobati. Namun, permasalahannya adalah terkadang masyarakat yang diduga suspect TBC malu untuk melaporkan kepada petugas kesehatan.
Baca Juga: Gus Mujib Janjikan Program UHC Berlanjut Jika Terpilih Jadi Bupati Pasuruan
"Jika penyakit ini tidak ditangani, tidak menutup kemungkinan bisa menyebabkan kematian," ujar Agus Eko kepada BANGSAONLINE.com.
Dari data tahun 2017, masyarakat yang menderita TBC sebanyak 73 orang. Sementara cara untuk menekan TBC, lanjut Agus Eko, hanya melalui pencegahan. Ia mengimbau masyarakat segera memeriksakan diri ke dokter bila merasakan batuk yang tak kunjung sembuh lebih dari seminggu.
Dari hasil evaluasi di tahun 2018, TBC di Pasuruan mencapai 2750 kasus. Namun setelah dilakukan pengobatan secara intensif, pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 80 persennya. Sedangkan sisanya dilakukan pengobatan berjalan. Sedangkan untuk tahun 2019, warga Pasuruan yang suspect TBC mencapai hampir 500 orang.
Baca Juga: Pjs Wali Kota Pasuruan Resmikan Klinik Pratama Biomedilab, Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan
TBC merupakan penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Penularannya bisa melalui percikan ludah yang terbawa oleh udara. Daya tahan tubuh seseorang yang lemah sangat rentan terserang kuman mycobacterium tuberculosis ini. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News