PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kasus meninggalnya pasien RSUD Bangil atas nama Eko BS (38), warga Desa Lumbangrejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, akhirnya mendapat jawaban dari manajemen RSUD Bangil, Kamis (10/10). Meninggalnya pasien Eko BS memang sempat viral lantaran ada dugaan penelantaran dan keteledoran dari dokter yang menangani.
Terkait hal ini, Wakil Dirut RSUD Bangil dr. Moch Jundi memberikan penjelasan saat menggelar jumpa pers mengundang beberapa media. Menurutnya, penanganan yang diberikan RSUD Bangil terhadap pasien Eko sudah sesuai dengan SOP yang ada. Mulai visit dokter rutin, dan perawatan kepada pasien.
Dari catatan pasien, terang Moch Jundi, yang bersangkutan pernah dirawat di rumah sakit Dr. Soetomo. Pihak keluarga membawa Eko ke RSUD Bangil sejak Kamis (10/10) malam, karena penyakitnya kambuh lagi.
"Penyakit yang diderita pasien Eko obatnya tidak tersedia di RSUD Bangil tipe II. Obatnya hanya ada di RS tipe A, yakni RS Dr. Soetomo dan RSUD Dr. Syaiful Anwar Malang, kita sudah sampaikan kepada keluarga," jelasnya.
Agar kesehatan pasien bisa lebih baik, lanjut Jundi, RSUD Bangil pun menyarankan agar dirujuk ke rumah sakit tipe A (RSUD Dr. Soetomo atau RSUD Dr. Syaiful Anwar) dengan alasan obat yang dibutuhkan pasien tidak tersendia di RSUD Bangil.
"Dokter Vidya Eka Damayanti yang menangani pasien sudah menawarkan rujukan , tapi di tolak oleh keluarga," tambah Jundi.