BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan, Hadari angkat bicara mengklarifikasi perihal macetnya proses pembuangan sampah yang terjadi di Kabupaten Bangkalan.
Diberitakan sebelumnya, pada 5 - 8 Oktober 2019 lalu sampah di sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) overload. Hal ini menyebabkan sampah meluber, hingga menimbulkan bau tidak sedap dan mencemari pemandangan kota. Salah satunya terjadi di TPS Desa Buluh Kec. Socah.
Baca Juga: Beroperasi Lagi Tanpa Izin, Tim Pengawas Pemkab Bangkalan Tutup Sementara Pemotongan Kapal di Kamal
Menurut Hadari, hal ini disebabkan rusaknya backhoe atau alat berat pengeruk sampah di tempat pembuangan akhir (TPA). Sehingga, proses pemerataan sampah tidak bisa dilakukan, mengakibatkan sampah di TPA menggunung.
Menumpuknya sampah ini, kata Hadari, membuat truk pengangkut sampah tidak bisa masuk ke lokasi TPA untuk melakukan pembuangan.
"Rusaknya sejak hari Sabtu dan sudah kami usahakan untuk mencari suku cadangnya di Surabaya namun tidak ada, adanya di Jakarta, dan tentu membutuhkan waktu yang cukup lama," jelas Hadari pada media, Kamis (10/10/2019)
Baca Juga: Anggota Dewan ini Ungkap Sulitnya Urus Perizinan Usaha di Bangkalan
Selain itu, lanjut Hadari, dari 10 armada pengangkut sampah di masing-masing TPS, tidak semua bisa bekerja karena sudah penuh. Sedangkan Bangkalan memeliliki 54 titik TPS.
"Jadi bukan tidak mau kita ambil, tapi armadanya sudah penuh, tertandon dengan sampah dan TPA-nya masih belum bisa diakses. Oleh sebab itu, terjadi penumpukan seperti kemarin," kata Kepala DLH
Hadari menjelaskan, Kabupaten Bangkalan hanya memiliki satu TPA dan 10 armada pengangkut. Padahal setiap harinya, DLH mengurusi sekitar 40 - 50 ton sampah di daerah Bangkalan dan seluruh sampah pasar yang ada di Kabupaten Bangkalan dengan sistem angkut 2 kali sehari.
Baca Juga: DLH Bangkalan: Produksi Sampah Capai 36 Ribu Ton pada 2023
Atas kejadian ini, Hadari berharap selain peran pemerintah, peran masyarakat untuk bisa membuang sampah pada tempatnya dan pada waktunya. Sehingga sampah yang ada di TPS tidak menumpuk dan menimbulkan bau. (ida/uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News