SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gemerlap Kota Surabaya yang penuh penghargaan ternyata tak paralel dengan pelayanan publik yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Lihat saja kualitas air PDAM Kota Surabaya. Beberapa hari ini air PDAM sangat kotor, berwarna coklat, dan hitam. Bahkan di beberapa kawasan Surabaya berpuluh-puluh tahun air PDAM mampet, hanya mengalir pada tengah malam. Itu pun lirih.
Karena itu, warga kota Surabaya ramai protes di media sosial (medsos). “Di tempat sy, tiap 2 hari sekali kuras bak kamar mandi, soale warna berubah jadi coklat dan meninggalkan kenangan kotoran,” kata WakGus, salah satu warga Kota Surabaya dalam komentarnya di facebook.
Baca Juga: Hadiri Moonzaya Bersholawat, Risma Bercerita soal Penutupan Dolly
Ia tinggal di Surabaya tengah. Artinya, pusat kota. “Sy di wilayah tengah kota lho Pak. Kami jd takut utk memasak air PDAM karena khawatir tercemar dan gak sehat utk dikonsumsi, jd beralih ke air galon jika utk minum. Cuman akhir2 ini badan terasa gatal dan keluar bintik2 kecil, jd kami kembali bertanya: apakah mandi pun kami sekeluarga harus memakai air kemasan galonan,” tulisnya lagi.
Vandim, warga Kota Surabaya yang lain menyahut. “Di daerah Jalan Sombo Kelurahan Simolawang Kecamatan Simokerto.air PDAM nya hanya menyala pada malam hari saja,” keluh dia sembari mengatakan bahwa tarifnya sangat mahal tak sesuai dengan pemakaian.
Ada juga warga Kota Surabaya yang bertanya bagaimana peran Tri Rismaharini (Bu Risma) sebagai Wali Kota Surabaya. “Kemana Bu Risma? Urusan air kok tidak serius,” tanya Abu Baryl Ayef.
Baca Juga: Setelah Cagub Risma, Giliran Cabup Dhito Silaturahmi ke PD Muhammadiyah Kediri
Problem air bersih di Kota Surabaya sangat krusial. Hampir semua Wali Kota Surabaya - termasuk Bu Risma - tak pernah bisa mengatasi dan menyelesaikan kasus air PDAM. Padahal air bersih dari PDAM itu menjadi kebutuhan 99 persen warga Surabaya.
Di kawasan Kedung Sroko Pacar Kembang Kecamatan Tambaksari Surabaya misalnya, sudah berpuluh-puluh tahun air PDAM mampet, hanya keluar jika tengah malam. Itu pun sangat lirih. “Air PDAM beberapa hari ini ini bau, banger,” tutur salah seorang warga.
Baca Juga: Dengar Berbagai Masukkan, Cagub Risma Sapa Ribuan Warga Kediri di Kawasan SLG
Padahal kawasan Kedung Sroko itu hanya sekitar 500 meter dari kantor PDAM Kota Surabaya yang berdiri gagah di Jalan Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.2, Pacar Keling, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya, Jawa Timur 60131.
Kini banyak warga Surabaya yang terpaksa beli air mineral untuk memasak dan minum. “Kalau untuk masak saya gak pakai air PDAM,” katanya. Ia mengaku beli air mineral kemasan, baik untuk masak maupun minum, sehingga harus mengeluarkan anggaran rumah tangga dobel. Karena itu kini di Surabaya banyak jual air isi ulang. Begitu juga jasa pemasangan, penjualan dan servis depot isi ulang, terutama di kawasan Surabaya Utara yang sulit air bersih.
Baca Juga: Tri Rismaharini Sapa Pekerja Pabrik Rokok dan Kampung di Malang
(Banyak depot air isi ulang dan juga jasa pemasangan, penjualan, dan servis depot air isi ulang di Surabaya. foto: globalmulyaperkasa.com)
Menanggapi keluhan warga itu, PDAM Kota Surabaya minta maaf. "Air yang lumayan bagus itu jika warnanya cokelat. Nah, beberapa hari ini sungainya agak putih," kata Direktur Operasional PDAM Surya Sembada Doddy Soedarjono di akun Instagram PDAM, Sabtu (21/12/2019).
Ia menerangkan bahwa bahan kimia yang dibubuhkan PDAM tidak cukup kuat untuk menjernihkan air. Akibatnya, kualitas air yang telanjur keluar ke pelanggan sangat buruk.
Baca Juga: Dua Pasangan Penantang Khofifah Jalani Tes Kesehatan Hari ini di RSUD dr Soetomo
PDAM juga mengunggah foto Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Karang Pilang. Intinya di sektor ini persoalan terjadi. IPAM Karang Pilang II dan III tidak berfungsi optimal karena kualitas Kali Surabaya sangat parah.
Namun warga Surabaya tak mau menerima begitu saja penjelasan PDAM. “Masak PDAM menyalahkan air sungai,” katanya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News