GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menyatakan, hanya normalisasi Kali Lamong yang bisa dilakukan untuk mengatasi banjir luapan Kali Lamong.
"Untuk normalisasi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)," ujar bupati saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana alam hidrometeorologi di halaman kantor Bupati Gresik pada Rabu (8/1).
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
"Mari kita duduk bersama dan kita tidak saling menyalahkan. Kita saling berbagi tugas masing-masing, tugas apa yang kita laksanakan, normalisasi yang bagaimana, mari kita bicara yang lebih teknis. Karena untuk merealisasikan program ini tidak cukup setahun," ajaknya.
Menurut Bupati, wilayah Gresik yang dilalui Kali lamong sepanjang 50,7 kilometer. Sedangkan untuk melakukan normalisasi Kali Lamong, harus membebaskan tanah sekitar 500 hektare lebih. Perkiraan biaya pembebasan tanah tersebut sekitar Rp 594 miliar.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Dia lantas membeberkan tentang diterimanya surat dari Menteri Dalam Negeri terkait bencana banjir.
Ada 5 hal yang ditanyakan Menteri Dalam Negeri, yaitu pendirian posko kesiapsiagaan, menyiapsiagakan instansi dan koordinasi dengan TNI Polri, menyiapkan sarana prasarana, mengalokasikan belanja tak terduga untuk bencana, dan menyebar luaskan informasi potensi bencana yang dirilis BMKG kepada masyarakat.
"Terkait surat Menteri Dalam Negeri tersebut, kami tak hanya sekadar menjawab, tapi sudah kami laksanakan sejak awal," jelasnya.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Bupati mengaku telah menginventarisir wilayah potensi bencana banjir Kali Lamong, yaitu kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Menganti dan Cerme. Sedangkan di perbatasan Kali Surabaya ada wilayah Wringinanom dan Driyorejo.
"Meski semalam masih ada genangan air, tapi pagi ini sesuai laporan masing-masing camat, untuk wilayah Balongpanggang air sudah surut. Cerme genangan air masih ada di Morowudi dan Iker-Iker Geger. Wilayah Benjeng genangan ada di Desa Deliksumber sedangkan jalan raya sudah surut. Ketinggian air 10-20 cm," pungkasnya.
Apel kesiapsiagaan juga dihadiri oleh Wakil Bupati Gresik Moh. Qosim, seluruh anggota Forkopimda Gresik, Dansat Brimog Polda Jatim Kombespol I Ktut Gde Wijatmika, Asisten Teritorial Kasdam V Brawijaya Kol. Inf. Singgih Pambudi A, dan Danrem Kolonel Sudariyanto. (hud/dur)
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News