Pilwali Surabaya, Cak Firman Jalani Seleksi Wawancara di DPP PSI

Pilwali Surabaya, Cak Firman Jalani Seleksi Wawancara di DPP PSI Firman Syah Ali saat menjalani tes wawancara di DPP PSI di Jakarta. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Penjaringan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya telah memasuki tahapan seleksi wawancara. Bakal Calon Wali Kota Surabaya menjalani wawancara di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) Jl Wahid Hasyim Tanah Abang Jakarta.

Di antara peserta tes wawancara tersebut ada keponakan Menkopolhukam RI, Firman Syah Ali yang akrab disapa Cak Firman.

Baca Juga: Bawaslu Kota Surabaya Serahkan Laporan Hasil Pengawasan Pilkada 2020 ke Pemkot dan DPRD

"Iya betul Mas, saya menjalani tes wawancara di kantor DPP PSI di Jakarta," ujar Firman kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (19/1).

Bendahara Umum IKA PMII Jawa Timur yang juga didukung oleh KAHMI ini menyampaikan visi misi menuju Surabaya yang lebih SMART. SMART dalam visi misi Cak Firman tersebut merupakan akronim dari Sejahtera, Mandiri, Akuntabel, Responsif, dan Toleran. Cak Firman menekankan pada Visi Akuntabel dan Toleran, sebab di Surabaya masih banyak terjadi kasus-kasus korupsi dan kasus aksi radikal intoleran.

Cak Firman juga menyusun skema sinergitas antara Visi Misi SMART dengan Sustainable Development Goals (SDGs), Nawa Cita, dan RPJMD. Para panelis menyebut Cak Firman sebagai satu-satunya Bakal Calon Wali Kota yang mensinergikan Visi Misinya dengan rencana aksi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Oleh karena itu, dengan nada bercanda para panelis memanggil Cak Firman dengan sebutan Sekjen PBB.

Baca Juga: Dilantik Besok Sore, Ini Harapan Warga Surabaya kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baru

Di antara gagasan Cak Firman yang cukup serius didiskusikan adalah pengembangan BUMD yang bergerak di bidang bisnis start up. Para panelis kurang yakin jika BUMD bisa sukses bergerak di bidang start up. Cak Firman menjawab bisa asalkan regulasi tentang BUMD dirombak terlebih dahulu, dari regulasi gaya kuno menjadi regulasi gaya revolusi industri 4.0.

Wawancara berjalan dengan santai dan penuh canda tawa, terutama karena Cak Firman merupakan orang Madura. Ketika ditanya masalah sumber dana, Cak Firman menjawab "oh kalau Madura sudah bersatu jangan khawatir masalah dana", para panelis langsung tertawa "oh iya betul-betul".

Tim Panelis yang mewawancarai Cak Firman terdiri dari Grace Natalie (Ketua Umum DPP PSI), Prof Philips Vermonte, Prof. Djayadi Hanan, dan Prof Hamdi Muluk. Usai sesi wawancara yang penuh keakraban dan kekeluargaan tersebut, Cak Firman foto bersama para panelis. (mdr/ian)

Baca Juga: Pascapilkada, Jaman Jatim Evaluasi Pembekuan Jaman Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO