SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Beragam cara dilakukan Pemkab Sidoarjo untuk mencegah penyebaran virus corona. Salah satunya, OPD diminta merancang inovasi. Ada dua dinas yang sudah membuat terobosan baru, yakni Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) serta Satpol PP.
Dispendukcapil melaunching Sistem Antrean Elektronik Catatan Sipil (SAE-Capil). Dengan inovasi itu, warga tak perlu mengantre di kantor pelayanan. Cukup mendaftar antrean lewat aplikasi tersebut.
Baca Juga: Taman Tara Pagerwojo Rampung Dibangun, DLHK Sidoarjo: Jadi Tempat Bermain yang Nyaman
Sekretaris Dispendukcapil Reddy Kusuma menuturkan awalnya SAE-Capil dirancang untuk mengurangi antrean pemohonan administrasi kependudukan. Karena jumlahnya semakin membludak. "Agar warga tidak menunggu lama di kantor," jelasnya.
Namun, setelah covid-19 kian merebak, Dispendukcapil menutup seluruh pelayanan di kantor. Alasannya, dikhawatirkan, antrean panjang pemohonan bisa memicu penyebaran pandemi tersebut.
"Solusinya pakai SAE-Capil. Seluruh antrean pelayanan memakai SAE-Capil. Mulai dari pengurusan akta kelahiran, akta kematian, suket, serta e-KTP," terangnya.
Baca Juga: Gelar FGD, Umsida Dorong Pemkab Sidoarjo Fasilitasi Perizinan dan Pemasaran Produk UMKM
Pemakaian SAE-Capil sangat mudah, warga tinggal membuka website www.antrian.disdukcapil.sidoarjokab.go.id. Lantas memilih waktu pengurusan. Pemilihan waktu harus satu hari sebelum pengurusan. "Warga tinggal datang ke kantor sesuai jam pendaftaran," terangnya.
Ke depan, pelayanan kependudukan bakal terus ditingkatkan. Reddy menuturkan saat ini Dispendukcapil tengah merancang pelayanan kependudukan online dan layanan via whatsapp (WA). "Pemohonan tidak perlu lagi datang ke kantor," terangnya.
Inovasi lainnya juga dilakukan oleh Satpol PP. Instansi penegak perda ini kemarin membuat hand sanitizer. Berbekal ilmu dari internet, cairan antiseptik itu pun dibuat.
Baca Juga: Rakor Bersama DPRD, Pjs Bupati: Perkuat Sinergi Turunkan Angka Korupsi di Sidoarjo
Kasi Operasional dan Pengendalian Satpol PP Willy Radityo menjelaskan, semula Satpol PP berupaya membeli hand sanitizer. Namun, saat ini tak mudah menemukan cairan tersebut di pasaran. "Karena merebaknya corona. Kalau ada harganya juga mahal," terangnya.
Akhirnya, Satpol PP berinisiatif membuat hand sanitizer. Setelah dipelajari, ternyata cara pembuatannya mudah. Cukup menyiapkan sabun cair, garam, dan daun sirih. Ketiganya dilembutkan. "Hasilnya jadi hand sanitizer buatan sendiri," paparnya.
Usai membuat Hand sanitizer, Satpol PP segera turun ke sejumlah taman. Memastikan warga mematuhi aturan pemerintah. Yaitu untuk sementara tidak menggelar kegiatan atau berkumpul di kerumunan massa.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Insentif BPPD Sidoarjo: 4 Saksi Bantah Terima Uang
Satpol PP turun di lima RTH, yaitu Taman Abhirama di Jalan Lingkar Barat, Taman Dwarakerta di Porong, Taman Tanjung Puri di Jalan Veteran, Alun-alun, serta Taman Apkasi.
Willy mengatakan, kegiatan itu digelar untuk mengingatkan kembali warga agar mematuhi imbauan pemerintah. Selepas memberikan imbauan, tangan warga disemprot hand sanitizer. "Sebagai antisipasi pencegahan virus corona," pungkas willy. (cat/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News