Pasien Covid-19 di Gresik Terus Naik, Desa-Desa Tutup Jalan Masuk

Pasien Covid-19 di Gresik Terus Naik, Desa-Desa Tutup Jalan Masuk Salah satu jalan masuk Desa Duduk Kecamatan Duduksampeyan dipasang portal.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejumlah desa di Kabupaten Gresik mulai memberlakukan aturan ketat bagi warga luar yang hendak masuk ke wilayah mereka. Hal ini sebagai langkah antisipasi lantaran perkembangan penderita virus corona di Kabupaten Gresik terus naik signifikan.

Di Gresik sendiri sudah ada 2 korban meninggal dan positif terinfeksi Covid-19. Selain itu ada tiga warga positif Covid-19 tengah diisolasi dan menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit.

"Sekarang semua Kades memberlakukan kebijakan super ketat bagi warga yang keluar masuk ke desa. Terlebih, warga dari luar," ujar Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik, Nurul Yatim kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (4/4).

Menurut Nurul Yatim, pengetatan terhadap tamu ini mengingat Kabupaten Gresik diapit 2 kabupaten/kota yakni Kabupaten Lamongan dan Kota Surabaya yang ditetapkan Pemprov Jawa Timur sebagai daerah zona merah Covid-19.

Baik di Lamongan dan Surabaya, sudah banyak korban jiwa akibat Covid-19. "Di Lamongan terhitung sejak Jumat (3/4), positif Covid-19 ada 10 orang dan ada yang meninggal. Padahal sebelumnya, ketika Gresik sudah heboh positif Covid-19 dan ada yang meninggal, Lamongan tak ada apa-apa," sambung Kades Baron Kecamatan Dukun ini.

Untuk itu, tambah Yatim, desa-desa memberlakukan kebijakan ketat tamu yang hendak masuk. Desa-desa sekarang memberlakukan satu akses jalan untuk keluar masuk, baik warga setempat maupun tamu. Sedangkan akses jalan lain dipasang portal.

Desa juga menyiapkan petugas di akses jalan masuk yang diportal. Para tamu diminta mengisi buku absen.

"Buku tamu itu untuk memudahkan identifikasi tamu yang masuk, untuk antisipasi kalau ada warga kami yang terpapar Covid-19 kami bisa tracing (penelusuran) dan tracking (pelacakan), sebab identitas tamu sudah terdata sesuai e-KTP," pungkasnya. (hud/ns)