Laskar Sri Aji Joyoboyo Kediri Serahkan Bantuan Face Shield kepada Dinkes

Laskar Sri Aji Joyoboyo Kediri Serahkan Bantuan Face Shield kepada Dinkes Penyerahan bantuan face shield dari LSAJ kepada Dinkes Kabupaten Kediri. Dari kiri: Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Bambang Triyono Putro, Penasehat LSAJ Mbah Djio, dan Ketua LSAJ Ahmad Soleh. foto: MUJI/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Laskar Sri Aji Joyoboyo (LSAJ) Kediri menyerahkan bantuan 100 face shield kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri, Senin (11/5/2020).

Ahmad Soleh, Ketua LSAJ Kediri menjelaskan, bantuan ini disampaikan sebagai bentuk kepedulian LSAJ dalam upaya ikut mencegah penyebaran Covid-19, terutama kepada tenaga medis.

"Face shield yang kami serahkan memang tidak banyak, tapi paling tidak bisa sedikit membantu tenaga medis dalam bekerja. Nanti terserah Dinkes yang mendistribusikan," jelasnya, Senin (11/5/2020).

Dalam kesempatan itu, Soleh juga berpesan kepada dinkes agar lebih mengawasi keluarga pasien yang positif Covid-19. Sebab menurutnya, masih ada warga yang mestinya diisolasi mandiri, ternyata masih terlihat keluyuran.

"Guna menghilangkan keresahan di masyarakat, posko gugus tugas sebaiknya semakin masif dalam sosialisasi ke masyarakat. Pimpinan di daerah harus hadir di tengah-tengah masyarakat, agar masyarakat tenang," timpal Mbah Djio, penasihat LSAJ.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Bambang Triyono Putro mengatakan, bantuan face shield ini sangat berarti bagi tenaga medis di lapangan. "Kami berterima kasih atas bantuan face shield ini. Semoga ini bermanfaat, bagi tenaga medis di lapangan," ujarnya.

Menurutnya, Dinas Kesehatan maupun Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri, sangat terbuka atas saran dan masukan dari masyarakat. Selain itu, saat ini di Kabupaten Kediri sudah disiapkan tempat observasi dan isolasi bagi Orang Dalam Pengawasan (ODP), yakni di Grogol, Pare, dan Plemahan.

"Di setiap desa juga diharapkan ada ruang observasi dan isolasi, terutama diperuntukkan kepada para pendatang atau pemudik. Ruang itu bisa menggunakan ruang kelas SD atau tempat lain, dan saat ini sebagian desa di Kabupaten Kediri sudah menyiapkan tempat isolasi itu," pungkasnya. (uji/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO