Tak Bisa Pulang Dampak Covid-19, Ratusan Mahasiswa Thailand di Jember Jualan Takjil

Tak Bisa Pulang Dampak Covid-19, Ratusan Mahasiswa Thailand di Jember Jualan Takjil Ilustrasi. foto: net

Sulaiman mengatakan, ada sekitar 100 asal Patani di . Tersebar di semua perguruan tinggi yang ada di . Tujuan dibukanya kedai makanan itu untuk menampung kerinduan dengan daerah asalnya. Juga sebagai wadah untuk teman-temannya menikmati dan merasakan makanan-makanan asli Patani.

"Kalau kami rindu, kami datang ke sekret dan makan jajanan khas negeri kami ini. Sekarang ada Corona, jadi kami social distancing. Beli dimasak dan dibungkus bawa pulang, atau kami antar ke pemesan, tinggal chat di WA atau SMS," ujar Sulaiman.

Di samping itu juga, lanjut Mahasiswa Universitas Jurusan Ekonomi ini, Kedai Patani menjadi wadah bisnis bagi teman-teman Patani. Terlebih, saat ini kondisinya di tengah pandemi tidak ada satupun dari temannya yang bisa kembali ke negeri asal.

"Kedai ini menjadi sarana berbisnis kami. Untuk belajar berwirausaha. Juga mengisi waktu luang, karena tak bisa pulang. Ya tahun ini Ramadan dan lebaran di Indonesia. Tapi untuk kebutuhan sehari-hari, bapak dan mak saya Alhamdulillah mencukupi, dan kalau rindu nak video call," ujarnya dengan logat melayu.

Diakui Sulaiman meski yang menjadi target utama penjualan kedainya adalah asal Patani, namun tak jarang warga sekitar sekretariatnya juga turut membeli makanan untuk berbuka puasa tersebut lantaran penasaran dengan cita rasa makanan Patani.

"Warga di sini (Jalan Jawa 7) baik-baik orangnya, dan juga kadang beli makanan atau minuman kami. Karena katanya penasaran, juga secara tidak langsung belajar tukar budaya," pungkasnya. (ata/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO