BANGKALAN (BangsaOnline) - IHW (30), salah satu oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, terancam dipecat dan tidak bisa lagi menjadi abdi negera selama hidupnya, karena diduga terlibat dalam kasus pencurian dan penggelapan sepeda motor.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinkes Bangkalan, dr Nur Aida Rachmawati, M Kes kasus yang menimpa bawahannya itu telah dilaporkan ke Bada Pengawas (Inspektorat) dan Badan Kepegawai Daerah (BKD) setempat untuk diproses lebih lanjut.
Baca Juga: Warga Keluhkan Pelayanan Kesehatan di Bangkalan: Penangan Pasien Umum dan BPJS Berbeda
Namun, untuk menetukan nasib pegawai yang terlilit kasus hukum harus melalui serangkaian proses sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Yang berlaku bagi PNS.
"Segala keputusan ada bukan ada di tangan kami. Namun, dilembaga yang berwenang. Yang jelas kasus ini akan diproses sesuai dengan prosedur," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BKD setempat Roosli Haryono melalui Sekretaris, Arie Murvianto menyampaikan segala bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh PNS telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
Dalam peraturan tersebut juga mengatur tentang perbuatan yang dilakukan apakah tergolong ringan maupun berat.
Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Malapraktik Bayi Lahir dengan Kepala Terpisah di Bangkalan
"Dalam ketentuan itu, PNS yang terlibat kasus hukum dan dijatuhkan hukuman penjara selama 4 tahun lebih sanksinya dipecat," jelasnya.
Akan tetapi, kata Arie pihaknya dalam menangani kasus yang tergolong berat harus membentuk tim khusus yang terdiri dari BKD, Inspektorat dan dinas terkait tempat PNS itu bekerja.
Tim itulah yang akan melakukan investigasi maupun mencari bukti-bukti untuk menetukan langkah apa saja yang harus diambil. Kemudian, dari hasil pemeriksaaan yang dilakukan akan menjadi penentu nasib PNS yang bersangkutan.
"Intinya kewenangan memecat PNS yang terlibat kasus hukum ada di pemerintah daerah yang nantinya akan dilporkan ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN)," tandasnya.
Baca Juga: Soal Dugaan Malapraktik Bayi Lahir Kepala Terpisah, ini Pernyataan Kadinkes Bangkalan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News