Dengan berakhirnya PSBB Malang Raya pada 30 Mei 2020 mendatang, Gubernur Khofifah mengingatkan jajarannya untuk tetap melakukan upaya perlindungan kepada masyarakat.
Pernyatan Gubernur Khofifah itu juga didukung dengan kepala daerah setempat, di mana diwakili oleh Wali Kota Malang Sutiaji. "Dengan berbagai pertimbangan, kami bertiga menyampaikan bahwa cukup sekali ini saja PSBB di Malang Raya," tutur Wali Kota Sutiaji.
Dirinya memastikan bahwa pasca PSBB bukan berarti PSBB selesai dan Covid selesai. Melainkan masih masuk ke masa transisi sebelum kemudian masuk ke new normal. Gaya hidup masyarakat selama PSBB juga akan dilakukan selama masa transisi dan new normal. Terkait rincian teknis penyelenggaraan, Sutiaji menyatakan masih akan terus berkoordinasi lebih lanjut dengan Bupati Malang dan Wali Kota Batu.
Kampung Tangguh Jadi Faktor Sukses PSBB Malang Raya
Sebelum pengambilan keputusan terkait masa transisi tersebut, sore harinya, Gubernur Khofifah meninjau langsung Kampung Tangguh di kawasan Malang Raya. Keberadaan Kampung Tangguh dinilai menjadi salah satu faktor kesuksesan PSBB Malang Raya.
Sejak diselenggarakannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Malang Raya pada 17 Mei lalu, jajaran Forkopimda Malang Raya (Kab. Malang, Kota Malang dan Kota Batu) terus membentuk Kampung Tangguh. Pada pelaksanaannya, Kampung Tangguh yang keberadaannya didukung penuh oleh seluruh masyarakat itu tercatat efektif dalam menekan penyebaran Virus Covid-19.
"Ini adalah role model yang bisa diaplikasi dimana saja bahwa solidaritas sosial dan modal sosial akan menjadi kekuatan yang besar bagi kita untuk bersama-sama membangun komitmen, menghentikan penyebaran Covid-19 di Malang Raya, Jawa Timur dan Indonesia," tutur Gubernur yang pernah menjabat Menteri Sosial RI itu.
Kampung Tangguh pertama, di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Di lokasi ini, Gubernur meninjau Posko masuk Desa Pendem, serta meninjau Lumbung Pangan Mandiri, yang dapat menopang Kampung Tangguh lainnya di Kota Batu.
Di kampung ini, petugas tertib administrasi, di mana orang yang keluar maupun masuk kampung, tercatat dengan baik. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan makanan, warga yang mampu menyumbang sayur, sedangkan yang membutuhkan bisa mengambil seperlunya.
"Ada tempat di mana akan menjadi transit sementara, bagi mereka yang kemungkinan terkonversi dari rapid test dan seterusnya, semua disiapkan," tuturnya.
Kampung Tangguh kedua adalah di Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Di Desa ini, Gubernur meninjau ketersediaan peralatan APD, ketercukupan sembako di lumbung pangan, serta ruang isolasi dan pemeriksaan pendatang.
Sedangkan Kampung Tangguh ketiga, di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Di sini, Gubernur memantau ruang usolasi mandiri, meninjau kecukupan sembako di lumbung pangan, melihat lokasi melijo gratis dari warga yang mampu untuk warga tidak mampu.
Selain meninjau langsung program-program yang dikembangkan di Kelurahan Purwantoro, Gubernur Khofifah secara khusus membunyikan kentongan kepada masyarakat sebagai bentuk dukungan dan apresiasi penuh terhadap semangat masyarakat dalam menekan penyebaran Covid-19 di wilayahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News