BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Bangkalan, R. Abdul Latif Amin Imron memberikan secara langsung kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada guru ngaji dan madin (Madrasah Diniyah) yang menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan di Pendopo Agung Bangkalan, Senin (15/6/2020).
Dari total 9.342 guru ngaji dan madin yang mendapatkan insentif dari Pemkab Bangkalan, sebanyak 4.997 di antaranya telah mendaftarkan diri ke BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga: Pemkab Bangkalan Salurkan 258 Beasiswa Prestasi dan 1.342 Bantuan Operasional Pendidikan
Ra Latif, sapaan akrab Bupati Bangkalan menyampaikan, program BPJS Ketenagakerjaan bisa memberi manfaat kepada tenaga kerja di Kabupaten Bangkalan, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bangkalan.
Oleh karenanya, ia berharap peserta BPJS Ketenagakerjaan ini tidak hanya berhenti di guru ngaji dan madin saja, tetapi pekerja informal lainnya juga diharapkan bisa memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Kami, Pemerintah Kabupaten Bangkalan siap untuk bersinergi, dan berharap pekerja lainnya juga bisa mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya, Senin (15/6/2020).
Baca Juga: Pemkab Bangkalan Sabet 4 Penghargaan di Ajang Inovasi dan Teknologi Award 2024
Sementara itu, Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jatim, Dodo Suharto mengungkapkan, kegiatan ini menjadi sinergitas BPJS Ketenagakerjaan dengan Pemerintah Kabupaten Bangkalan. Ia menjelaskan guru ngaji dan madin kali ini didaftarkan dalam program ketenagakerjaan dan jaminan kematian.
"Jadi, buat pekerja yang sudah bergabung, jika terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan akan menjadi kewajiban BPJS Ketenagakerjaan untuk mengobati hingga sembuh, serta untuk yang meninggal dunia akan ada tunjangan kematian sebesar 42 juta rupiah," jelasnya.
Dikatakannya, pembayaran BPJS Ketenagakerjaan ini dibayarkan secara pribadi oleh pemilik rekening, tidak dipotong secara langsung melalui bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Bangkalan.
Baca Juga: Pemkab Bangkalan Komitmen Berantas Judol
Oleh karenanya, ia berharap ke depannya semakin banyak lagi pekerja di Bangkalan yang mendaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Risiko, tidak ada yang tahu akan terjadi kepada siapa dan kapan. Kalau sisa guru madin dan ngaji itu belum mendaftar dan terjadi risiko, kan bisa berbahaya jika tidak ada perlindungannya," pungkasnya. (ida/uzi/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News