BLITAR, BANGSAONLINE.com - Puluhan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Perhutani Blitar, Kamis (16/7/2020). Mereka menuntut Perhutani segera bertindak terkait alih fungsi lahan yang memicu bencana di Blitar Selatan.
Dalam aksinya, mereka juga mengajak warga Blitar Selatan yang terdampak langsung bencana akibat alih fungsi lahan. Mereka juga melakukan aksi teatrikal dengan membawa potongan kayu jati.
Baca Juga: KPU Kota Blitar Didemo Jelang Pemilu 2024
Usai menggelar aksi teatrikal, massa kemudian melakukan do'a bersama dengan harapan, Perhutani sebagai pemangku menerima aksi demo dan segera menindaklanjuti tuntutan mereka.
"Di Blitar Selatan sana, ada banyak lahan Perhutani yang harusnya masih ditanami pohon jati justru dieksploitasi dijadikan kebun tebu oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Selain itu juga banyak penebang pohon liar yang masih bebas membawa kabur kayu dari hutan yang masuk menjadi wewenang Perhutani," ujar Korlap Aksi, Fathur Rohman.
"Akibatnya karena bukit gundul, kalau musim kemarau masyarakat di sekitarnya mengalami kekeringan. Sedangkan kalau musim hujan jadi banjir karena tidak ada tanaman yang mengikat tanah dan air," imbuhnya.
Baca Juga: Buntut Pembatasan Wawancara pada Bupati Blitar, Puluhan Wartawan Demo di Depan Pendopo
Di tengah aksi unjuk rasa, salah satu warga Blitar Selatan yang ikut turun ke jalan siang itu bahkan sempat mencurahkan keluh kesahnya sambil menangis. Dia menceritakan kondisi wilayahnya akibat alih fungsi lahan.
"Kami kalau musim kemarau air kering, kami susah dapat air bersih karena sumber-sumber mengering. Kalau musim hujan kami kebanjiran. Tolong pak, tolong bantu kami," kata pria tersebut.
Aksi unjuk rasa ini dijaga ketat puluhan personel kepolisian dari Polres Blitar Kota. Mereka kemudian membubarkan diri usai ditemui salah satu perwakilan dari kantor Perhutani Blitar. Perwakilan Perhutani tersebut sempat menyampaikan jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait tindak lanjut adanya pelaku pengerusakan hutan. Sudah ada beberapa laporan polisi yang dibuat oleh pihak Perhutani untuk menindak para oknum pengerusakan hutan tersebut.
Baca Juga: Ribuan Warga Blitar Selatan Tuntut Pemekaran Wilayah, Gara-Gara Hal ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News