SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Meskipun dikeroyok oleh seluruh partai politik di Jember hingga bermuara pada pemakzulannya di parlemen, Bupati Faida tetap melenggang sebagai calon bupati dalam Pilkada Jember 2020 melalui jalur perseorangan atau independen.
Sebagai petahana, posisi Faida memang di atas angin. Namun bukan berarti tidak terkalahkan. Sejumlah tokoh mulai terlihat sebagai ancaman petahana. Survei Accurate Research & Consulting Indonesia (ARCI) menunjukkan, Bupati Faida selalu bersaing dengan Hendy Siswanto.
Baca Juga: MSI Simulasikan Pasangan Kandidat Pilkada Sidoarjo 2024, ini Elektabilitasnya
"Hasil survei kami, Haji Hendy (Hendy Siswanto) selalu nomor dua setelah petahana. Baik pada popularitas, elektabilitas, termasuk juga pada Top of Mind. Inilah tokoh yang berpotensi kalahkan petahana," tutur Direktur Eksekutif ARCI, Baihaki Sirajt di Surabaya, Jumat (31/7).
Baihaki membeberkan, dari survei yang dilakukan oleh lembaganya pada top of mind (responden diwawancarai secara spontan dengan kuisioner terbuka) muncul beberapa nama yaitu, Faida 22,70%, Hendy Siswanto 14,59%, Joko Susanto 3,24%, dan Abdussalam 2,16%.
Sedangkan untuk popularitas, tokoh yang masuk empat besar secara berurutan, yakni Faida 82,70%, Hendy Siswanto 69,19%, Abdussalam 57,30%, dan Joko Susanto 40,27%.
Baca Juga: Lembaga Survei Merangkap Jurkam dan Agitator? Setara Institute Minta Tak Korbankan Etika
Lanjut Baihaki, untuk elektabiltias tokoh yang masuk empat besar adalah Faida 34,05%, Hendy Siswanto 28,92%, Joko Susanto 9,46%, dan Abdussalam 4,59%.
Tingginya popularitas petahana dalam hasil survei, menurut Baihaki tidak lepas dari jabatannya sebagai bupati selama hampir lima tahun yang membuat dikenal oleh masyarakat. Tetapi, itu ternyata tidak terlalu berpengaruh pada elektabiltasnya. "Elektabilitas 34,05%, ini bukan posisi yang aman bagi seorang petahana," ungkap Baihaki.
Sehingga, posisi Hendy Siswanto yang selalu nomor dua setelah petahana, sangat memungkinkan untuk mengungguli petahana di pilkada nanti. "Apalagi bila semua partai bersatu melawan petahana. Peluang mengalahkan petahana menjadi sangat besar," kata Baihaki.
Baca Juga: Dipimpin Adam Rusydi, Elektabilitas Partai Golkar di Sidoarjo Terus Naik
Berdasar hasil survei, selain elektabilitas petahana yang masih di bawah 50%, masyarakat juga merasa kurang puas terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Jember. Tingkat kepuasan publik 36,76%(publik menganggap kinerja Pemkab Jember sangat baik 2,97%, baik 33,7%).
Bahkan, ketika diderivasikan secara personal pada Bupati Faida 35,4% (publik menganggap sangat baik 2,43%, baik 32,97%). Sedangkan Wakil Bupati, Abdul Muqid Arief, 31,08% (publik menganggap sangat baik 2,16%, baik 28,92%). Muqid sendiri sudah menyatakan tak akan mengikuti kontestasi Pilkada Jember 2020.
"Kepuasan publik terhadap petahana terus merosot. Konflik dengan parlemen yang terjadi selama ini menjadi salah satu faktor penyebab," imbuh Baihaki.
Baca Juga: Simulasi LSI, Duet Prabowo - Khofifah Menang di Jatim
Survei yang dilakukan ARCI ini menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel 400 responden dengan margin error +/-5 persen pada tingkat kepercayaan 95%. Survei dilaksanakan tanggal 24-30 Juni 2020. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News