​Gubernur Jatim Ungkap ‘Mimpi Khofifah’ 1992 dalam HUT ke-59 Bank Jatim

​Gubernur Jatim Ungkap ‘Mimpi Khofifah’ 1992 dalam HUT ke-59 Bank Jatim Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Dirut Bank Jatim Busrul Iman beserta jajarannya, Komisaris Utama Bank Jatim Akhmad Sukardi beserta jajarannya, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Heru Tjahjono, Pimpinan Bank Indonesia Regional Jatim, dan Pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 saat pemotongan tumpeng HUT ke-59 Bank Jatim, Selasa (18/8/2020). foto: ist/ bangsaonline.com

Sementara Direktur Utama Busrul Iman mengakui, setiap era memiliki tantangannya sendiri, begitu juga bagi sektor perbankan saat ini dituntut untuk melakukan cara dan metode pelayanan yang kekinian dengan prospek ke depan.

“Ke depan, berbagai aspek kehidupan itu akan berbasis digital. Mau tidak mau harus bertranformasi seperti bersinergi dengan kompetitor maupun financial technology (fintech), jadi kita harus bertransformasi ke arah digital, yang kekinian,” jelasnya.

Dia menambahkan, sendiri sudah bersinergi dengan beberapa fintech, serta memperkuat jaringan bisnis serta fitur-fitur produk yang berbasis digital. Bahkan sejauh ini sudah tampak ada peningkatan penggunaan layanan digital dibandingkan datang langsung ke kantor dengan layanan tatap muka.

Sejumlah layanan digital yang menjadi unggulan di antaranya adalah e-channel, m-banking, internet banking, Jatimcode, hingga yang terbaru e-form untuk pengajuan kredit nasabah secara daring dan kredit multiguna elektronik (e-kmg) bagi ASN dan pensiunan.

Busrul juga mengatakan bahwa kondisi pandemi seperti saat ini bukan menjadi alasan perseroan untuk putus asa. Sebagai bank daerah yang punya visi misi menjadi bank BPD nomor 1 di Indonesia, perlu mengakselerasi bisnis secara kuantitas dan kualitas.

“Untuk itu, pandemi ini sebetulnya adalah kesempatan kita untuk konsolidasi ke dalam, membenahi policy dan human capital, dan upaya-upaya kebijakan efisiensi serta pengembangan teknologi. Saya optimistis sekali soal ini,” imbuhnya.

Meski begitu, tambah Busrul, tidak bisa dipungkiri tetap melakukan koreksi rencana bisnis bank (RBB) tahun ini sebagai dampak pandemi. Target pencapaian aset tahun ini pun diperkirakan turun 1 - 2 persen, sedangkan kinerja kredit yang awalnya ditargetkan tumbuh 14 persen, tetapi dikoreksi tumbuh hanya 6 – 8 persen.

“Sementara kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) yang sebelumnya diprediksi double digit, nanti perkiraan tumbuh sekitar 4 – 6 persen, begitu juga dengan kinerja laba juga ada koreksi,” imbuhnya.

Busrul mengatakan sebagai bank daerah juga berkomitmen menjadi bank yang bisa menggerakkan perekonomian daerah, salah satunya adalah melalui penyaluran kredit UMKM yang saat ini kontribusinya masih sekitar 10 persen dari total kinerja kredit.

“Potensi Jatim dari sisi pelaku UMKM sangat besar, artinya kita sebagai bank daerah punya peluang sehingga kami punya konsep untuk memperbanyak kontribusi UMKM paling tidak bisa 20 persen,” ujarnya.

, katanya, telah memetakan potensi UMKM yang bisa memanfaatkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat sebesar Rp2 triliun. Nantinya pemanfaatan ‘dana titipan’ ini akan terbagi menjadi 2 pola penyaluran yakni secara direct loan dan step loan.

Acara HUT ke-59 Bank Jatim itu selain dihadiri Gubernur dan Dirut Busrul Iman beserta jajarannya, juga dihadiri Komisaris Utama Akhmad Sukardi beserta jajarannya, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Heru Tjahjono, Pimpinan Bank Indonesia Regional Jatim, Pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4, dan juga para pimpinan cabang yang mengikuti secara daring.

Selain acara tumpengan dan doa, bank jatim juga memberikan santunan kepada para veteran, panti asuhan anak yatim, istri tenaga kesehatan yang gugur karena covid-19, dan juga beasiswa kepada sejumlah siswa. (mma) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pemkab Nganjuk Terima Mobil URC Sekaligus Launching E-Retribusi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO