Survei The Republic Institute, Elektabilitas BHS Tertinggi karena Berlatar Belakang Pengusaha

Survei The Republic Institute, Elektabilitas BHS Tertinggi karena Berlatar Belakang Pengusaha RESMI: Bambang Haryo Soekartono (BHS) dan M Taufiqulbar menerima rekomendasi dari Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (1/9). foto: istimewa

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Lembaga survei The Republic Institut melakukan survei perilaku memilih (voting behavior) di Kabupaten Sidoarjo menjelang pendaftaran bakal paslon di Pilbup 2020. Sejumlah nama calon yang muncul dicek terkait popularitas dan elektabilitasnya.

Hasilnya, popularitas tertinggi masih dipegang Plt Bupati Sidoarjo (almarhum) Nur Ahmad Syaifuddin sebesar 90.8%, disusul Bambang Haryo Soekartono (BHS) sebesar 88.2%, Achmad Amir Aslichin (Mas Iin) 87.6%, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) 85.5%, Kelana Aprilianto 65.1%, Sullamul Hadi Nurmawan 41.8%, M Taufiqulbar 41.1%, Bahrul Amig 38.9%, MG Hadi Sutjipto 36.9%, Haris 34.9%, Agung Sudiono 34.8% dan beberapa orang lagi, yang nilai prosentasenya di bawah 30%.

Voting behavior itu dilaksanakan pada tanggal 14-21 Agustus 2020, dengan jumlah responden sebanyak 800 pemilih dan margin of error yaitu 3,8%. Teknik sampling survei dengan Multistage Random Sampling, di mana sampel dipilih secara berjenjang dari tingkat kecamatan, desa, RT, RW sampai KK.

"Sehingga dengan teknik ini semua pemilih di Kabupaten Sidoarjo memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai responden penelitian," cetus Peneliti The Republic Institute, Rixvan Afgani, dalam rilisnya, Selasa (1/9).

Sementara, elektabilitas Cabup Sidoarjo pada periode Agustus, dipimpin BHS dibanding kandidat lain. Yakni BHS 22.3%, kemudian disusul di urutan kedua, yakni (alm) Nur Ahmad Syaifuddin 21.6%, urutan ketiga Mas Iin 16.6%%, urutan keempat Gus Muhdlor 13.7% dan kelima Kelana Aprilianto 10%, keenam Bahrul Amiq 0.8%, ketujuh Haris 0.5%, dan nama-nama lainnya berada di bawah nilai 0.5%.

Kata Rixvan, tingginya suara BHS karena adanya dorongan yang kuat dari masyarakat akan perubahan kepemimpinan di Kabupaten Sidoarjo untuk 5 tahun ke depan. 

Juga harapan masyarakat pada pemimpin yang mampu menjawab persoalan terpuruknya kondisi ekonomi masyarakat. Masyarakat mengidentifikasi seorang pengusaha diyakini mampu membantu dan menyelesaikan problem ekonomi masyarakat yang hancur akibat dampak Pandemi Covid-19.

Sebagaimana dalam hasil penelitian voting behavior ini, juga ditemukan kesukaan masyarakat pada pemimpin yang memiliki latar belakang pengusaha (47,3 %) mengungguli calon pemimpin yang memiliki latar belakang tokoh agama (26,2%), maupun pemimpin yang memiliki latar belakang birokrasi (9,7 %).

Oleh karena itu, BHS yang memiliki latar belakang seorang pengusaha yang sukses, lalu hadir dengan solusi-solusi yang konkret kepada masyarakat. Baik melalui kunjungannya secara langsung kepada masyarakat atau yang diwakili oleh relawan-relawannya yang solid di setiap kelurahan dan desa hingga dusun.

"Kondisi ini, seperti gayung bersambut. Ketika masyarakat butuh sosok pemimpin yang bisa memperbaiki ekonomi masyarakat yang terpuruk, BHS hadir dengan solusi yang tepat. Inilah yang membuat nilai elektabilitas BHS melampaui dari kandidat-kandidat lain,” tandas Rixvan.

Selain analisis di atas, hasil riset The Institute menyatakan, ternyata suara pendukung Cak Nur akan tersebar ke semua kandidat potensial, yaitu bergeser ke BHS (37,1%), ke Gus Muhdlor (32,3%), ke Mas Iin (23,2%), ke Kelana (6,2%), dan ke Amiq (1,2%).

Sementara itu, BHS telah resmi berpasangan dengan M Taufiqulbar (Cak Taufiq). Pasangan calon (paslon) ini belum lama ini telah mendapatkan rekomendasi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golkar. Paslon ini kini juga menerima rekomendasi dari Partai Demokrat.

Rekomendasi sekaligus formulir B1 KWK diserahkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Jakarta, Selasa (1/9) siang. Saat menerima rekom tersebut, BHS-Cak Taufiq didampingi Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Renville Antonio dan Ketua DPC Partai Demokrat Sidoarjo, Juanasari.

Dengan rekom yang telah diterima tersebut, yakni PKS (4 kursi), Partai Golkar (4 kursi) dan Partai Demokrat (2 kursi), total kursi berjumlah 10. Dan akan berjumlah 11 kursi, karena BHS-Cak Taufiq juga bakal menerima rekomendasi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang memiliki satu kursi di DPRD Sidoarjo.

Dengan jumlah 11 kursi tersebut, maka BHS-Cak Taufiq sudah bisa mendaftar sebagai paslon ke KPU Sidoarjo. Sesuai aturan syarat pendaftaran, paslon dicalonkan oleh parpol atau gabungan parpol yang memiliki minimal 10 kursi di DPRD. (sta/ian)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO