
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bicara soal potensi besar UMKM di Kota Surabaya, Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa Pemkot Surabaya selama ini memiliki berbagai program untuk memberdayakan UMKM. Di antaranya, program Surabaya Smart City (SSC) yang menjangkau hingga lebih dari 500 kampung di Surabaya dengan beragam potensi UMKM di dalamnya.
“Program ini berhasil melahirkan berbagai produk unggulan. Sebab, kampung yang smart harus bisa memberdayakan masyarakatnya dengan melahirkan produk kreatif unggulan," kata Eri saat bertemu para pegiat UMKM dan warga di Wisma Penjaringan Sari (WPS) Surabaya, Kamis (17/9/2020) malam.
Dalam acara yang dihadiri Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya dan juga Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono ini, Eri mengatakan bahwa setiap produk rintisan UMKM akan selalu dibimbing oleh Pemkot Surabaya. Dari sisi permodalan, proses produksi, hingga pemasaran, baik lokal maupun pasar ekspor.
Bahkan dari sisi pemasaran, pihaknya sudah bekerja sama dengan sejumlah hotel di Kota Pahlawan. "Kami wajibkan setiap hotel menggunakan produk UMKM dari Surabaya. Itu akan terus saya pertahankan dan perluas ke depannya," ujarnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menegaskan bahwa program tersebut akan berkelanjutan. "Bapak/Ibu tidak perlu khawatir. Pemkot akan selalu hadir bersama UMKM. Soal UMKM, pendampingan bersifat total dari hulu ke hilir," tegasnya.
Surabaya di bawah kepemimpinan Wali Kota Risma selama ini dikenal memiliki berbagai terobosan dalam memberdayakan UMKM. Di antaranya, Bazar Urban Farming, Pahlawan Ekonomi, Pejuang Muda yang digelar sejak 2010 hingga saat ini. Eri pun berkomitmen melanjutkan berbagai terobosan. Di antaranya melalui penguatan modal, digitalisasi produk, hingga menyalurkan produk-produk tersebut pada industri besar di Surabaya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Adi Sutarwijono tak memungkiri bahwa keberhasilan Pemkot Surabaya dalam pengembangan UMKM tidak terlepas dari peran Eri Cahyadi. Banyak program pemberdayaan lingkungan yang juga digagas Eri kemudian menghasilkan produk UMKM unggulan.
"Kepedulian Mas Eri terhadap lingkungan bukan hanya kepada UMKM. Kawasan ini bisa tidak banjir juga tak lepas dari jasa beliau," kata pria yang juga tinggal di kawasan Wisma Penjaringan ini.
Adi mengapresiasi Eri sebagai figur berpengalaman. "Dalam Pilkada Surabaya kita pilih yang jelas programnya serta sudah terlihat hasilnya. Jangan seperti memilih kucing dalam karung," ungkapnya.
Sementara Ahmad Basori, Ketua Pelaksana Acara menjelaskan, sentra UMKM di kawasan Penjaringan Sari berdiri belum cukup lama. Bernama Kedai Teras Kreatif, sentra UMKM tersebut lahir di kala pandemi.
Dengan cara memanfaatkan spot di dalam lingkungan warga, sebuah toko UMKM yang memamerkan berbagai produk karya masyarakat setempat. Ada puluhan UMKM yang terdiri dari olahan makanan, minuman, hingga kerajinan tangan.
"Saat pandemi, banyak warga WFH (Work From Home). Setelah bertemu, para warga akhirnya memunculkan ide membentuk sentra UMKM ini," ungkap Ahmad.
"Kami mengundang Mas Eri, karena besar harapan kami, program Bu Risma (Wali Kota Surabaya saat ini, Tri Rismaharini) bisa dilanjutkan Mas Eri Cahyadi," sambungnya. (ian/zar)