Empat Pilar Kebangsaan Menjadi Benteng Pertahanan Negara

Empat Pilar Kebangsaan Menjadi Benteng Pertahanan Negara Aminurrohman saat memberi pemaparan tentang 4 Pilar Kebangsaan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Anggota Fraksi NasDem, H. Aminurokhman, S.E., M.M. kembali menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. Kali ini, kegiatan sosialisasi itu diadakan di Rumah Makan Kurnia, Kota Pasuruan (23/9/2020).

Acara yang dimoderatori oleh Nico Ainul Yakin, Wakil Ketua DPW Nasdem Jatim ini dimaksudkan untuk menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai bagian dari konsepsi berbangsa dan bernegara.

Dalam paparannya, Aminurokhman menyampaikan sejumlah poin penting tentang internalisasi nilai-nilai empat pilar kebangsaan bagi masyarakat, agar eksistensi Indonesia sebagai negara-bangsa tetap terjaga dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Pria yang juga menjabat sebagai Kapoksi (Ketua Kelompok Komisi) II ini mengungkapkan bahwa Indonesia sebagai negara besar memiliki konsepsi yang jelas untuk menopang kebesarannya itu.

“Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk terbesar keempat, dan memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, memiliki ratusan suku, bahasa dan adat istiadat yang tersebar di lebih 17 ribu pulau dengan kekayaan alam yang melimpah,” urai Aminurokhman

Untuk menopang kebesarannya itu, Wali Kota Pasuruan dua periode yang sekaligus sebagai Sekretaris DPW Partai NasDem Jawa Timur ini menguraikan bahwa Indonesia harus memiliki konsepsi yang jelas dalam menata kehidupan masyarakatnya dengan pilar-pilar kebangsaan yang baku dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Agar Indonesia tetap tegak berdiri di tengah bangsa-bangsa lain di dunia, maka empat pilar kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi suatu keniscayaan yang harus betul-betul dipahami, dimengerti, dan diamalkan oleh seluruh warganya,” paparnya.

Di hadapan 150 orang peserta sosialisasi, Aminurokhman menjelaskan lebih lanjut bahwa sejak reformasi bergulir 1998, iklim demokrasi berdialektika begitu longgar. "Atas nama demokrasi, bermacam-macam ideologi begitu mudahnya masuk ke negeri ini. Tentu saja, fenomena ini patut diwaspadai agar tidak menggerus ideologi negara yang sudah disepakati oleh pendiri bangsa (founding fathers) sejak negeri ini diproklamirkan," tuturnya.

“Fenomena kekinian adalah fakta yang harus diantisipasi dengan sungguh-sungguh. Ideologi kanan maupun kiri sudah ada di tengah-tengah kita. Kita harus memiliki imunitas yang kuat untuk menangkal derasnya ideologi-ideologi tersebut agar tidak berkembang di tengah-tengah masyarakat,” ajak Amin.

Pada kesempatan yang sama, anggota Fraksi NasDem yang berangkat dari Dapil Jatim II (Pasuruan-Probolinggo) ini mengimbau kepada peserta sosialisasi untuk tidak bingung dengan ideologi baru yang ditawarkan kelompok-kelompok tertentu. Karena di empat pilar kebangsaan itu sudah sangat jelas mengatur masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Konsepsi berbangsa dan bernegara yang terdapat pada empat kebangsaan sudah jelas dan lengkap dan menjadi fondasi yang sangat menentukan bagi kokohnya sebuah negara, bernama Indonesia,” pungkas Aminurokhman. (afa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO