Begini Kisah Perjuangan Suhardjo Bersama 6 Anggota Keluarganya Sembuh dari Covid-19

Begini Kisah Perjuangan Suhardjo Bersama 6 Anggota Keluarganya Sembuh dari Covid-19 Suhardjo (kaus hitam) dan istrinya (baju daster merah) saat diwawancarai wartawan. (foto: ist).

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Suhardjo (57), Warga Perumahan Kahuripan Nirwana Village Sidoarjo, penyintas Covid-19 menceritakan bagaimana ia bersama 6 anggota keluarganya sembuh dari Covid-19.

“Awalnya pada bulan Mei 2020 lalu badan saya terasa nggreges. Kalau tersentuh air, dinginnya luar biasa. Nafsu makan juga hilang karena terasa hambar. Lidah tidak bisa merasakan apa pun. Kopi sama sekali tidak enak,” ujar bapak empat orang anak ini.

Karena indikasi tersebut adalah gejala Covid-19, ia bersama delapan anggota keluarga lain yang tinggal dalam satu rumah melakukan uji swab. Seminggu kemudian hasil lab keluar. Sungguh di luar dugaan dan harapan. Di antara sembilan orang itu, tujuh di antaranya terpapar Covid-19.

“Saya, istri saya, tiga anak dan dua menantu hasilnya positif. Tentu kami kaget. Awalnya sempat down. Bayang-bayang kematian sempat terlintas. Bagaimana nanti kalau kami satu demi satu meninggal dunia,” cetus Pegawai Radio RRI Surabaya ini.

Namun mereka tidak berputus asa. Satu tekad kemudian diikrarkan, “harus sembuh”.

“Kami saling menguatkan. Kami yakin semua penyakit bisa disembuhkan. Kami sangat yakin Gusti Allah,” ujar Suhardjo.

Istri Suhardjo, Morina Silvana (54) menceritakan, mulai bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2020 keluarganya melakukan isolasi mandiri di rumah. Lebih dari 100 hari mereka berdisiplin diri. Merawat semangat dengan mengonsumsi multivitamin, rajin berolahraga, dan berjemur setiap hari.

“Dukungan semangat mengalir deras dari keluarga besar, teman-teman, dan yang paling hebat adalah perhatian para tetangga,” terang Morina.

Morina menceritakan bagaimana para tetangga di lingkup RT maupun pengurus RW begitu perhatian dan peduli terhadap keluarganya yang saat itu melakukan isolasi mandiri.

“Setiap pagi, mereka bergantian menaruh bahan makanan di depan rumah. Mereka mencukupi kebutuhan kami. Mereka tahu kami terpapar Covid-19, namun mereka tidak menjauh. Mereka adalah kekuatan kami," terang Morina. Sambil bercerita, mata perempuan berhijab ini terlihat berkaca-kaca.

Alhamdulillah, dua kali uji swab di bulan Agustus 2020, semuanya berhasil sembuh.

Sejak saat itu, Suhardjo kembali bisa menyeruput dan merasakan lagi nikmatnya rasa kopi kesukaannya yang sempat hilang. Indra perasanya kembali pulih.

Lelaki kalem ini berharap tidak ada lagi cerita penderita Covid-19 yang dikucilkan oleh lingkungan. Penyakit ini bukan aib. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan disiplin yang tinggi. Dukungan keluarga dan tetangga sangat berarti, dan kuncinya adalah berdoa, berharap pada Tuhan. (cat/zar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO