Hari Santri, RGEr Gelar Doa Bersama dan Khotmil Quran

Hari Santri, RGEr Gelar Doa Bersama dan Khotmil Quran Fuad Benardi (berdiri 3 dari kanan) larut dalam doa dan Khotmil Quran bersama Relawan Gus Eri Cahyadi (RGEr) di kawasan Gebang, Sukolilo. (foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebagai relawan yang berasal dari kultur nahdliyin, kegiatan Relawan Gus Eri Cahyadi (RGEr) tak lepas dari tradisi Nahdlatul Ulama (NU). Salah satunya Khotmil Quran yang digelar RGEr di kawasan Gebang, Sukolilo.

Koordinator RGEr, Sukma Sahadewa mengungkapkan, pihaknya simultan melaksanakan kegiatan seminggu dua kali dengan tuan rumah yang berbeda. Karena hari ini bertepatan dengan tanggal 22 Oktober yang diperingati sebagai Hari Santri Nasional (HSN), maka pihaknya menggelar doa bersama dan Khotmil Quran.

Baca Juga: Bawaslu Kota Surabaya Serahkan Laporan Hasil Pengawasan Pilkada 2020 ke Pemkot dan DPRD

"Sebagai relawan yang berbasis massa nahdliyin, RGEr selalu melaksanakan tradisi NU. Apalagi hari ini bertepatan dengan Hari Santri, makanya kita gelar Khotmil Quran dan santunan yatim-piatu. Tentu salah satu doanya agar Gus Eri diberi kemenangan pada Pilwali 9 Desember mendatang," tutur pria yang akrab disapa Dokter Sukma, Kamis (22/10/2020).

Sukma melanjutkan, bagi RGEr, Eri Cahyadi bukan orang lain. Karena Mantan Kepala Bappeko itu adalah keluarga sendiri, bagian dari jemaah Nahdlatul Ulama.

Karena alasan itu, pihaknya mendukung Eri Cahyadi yang saat ini mendapat amanah sebagai calon kepala daerah bersama Armuji. Tentu harapannya, bila menjadi wali kota Surabaya Eri Cahyadi bisa menjaga dan memakmurkan tradisi NU yang sudah menjadi urat nadi warga Surabaya.

Baca Juga: Dilantik Besok Sore, Ini Harapan Warga Surabaya kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baru

"Gus Eri itu teman kita, keluarga dan bagian dari jemaah NU. Dari sisi emosional sudah selayaknya kita dukung," tegas Ketua LKNU Surabaya ini.

Selain pertimbangan emosional, Dokter Sukma juga membeberkan alasan rasional RGEr mendukung calon nomor urut 1 tersebut. Ia menjelaskan keberhasilan Tri Rismaharini 10 tahun memimpin Kota Surabaya tak lepas dari sosok Eri Cahyadi.

Bahkan Sukma mengumpamakan Eri Cahyadi adalah otak sekaligus kaki dari Bu Risma. Sebab, Eri konseptor sekaligus pelaksana pembangunan di Kota Surabaya.

Baca Juga: Pascapilkada, Jaman Jatim Evaluasi Pembekuan Jaman Surabaya

"Karena itu, wajar kalau Bu Risma merekomendasikan Gus Eri sebagai sosok pengganti beliau," ujar Sukma.

Di tempat yang sama, Ketua Karang Taruna Kota Surabaya, Fuad Benardi mengaku senang dengan tradisi NU yang dilaksanakan oleh RGEr. Menurut putra Tri Rismaharini itu, sebagai basis sekaligus tempat awal NU berdiri, Surabaya tak bisa lepas dari tradisi NU.

"Selawat, Istigasah, Khotmil Quran, adalah tradisi NU yang tak bisa lepas dari Kota Surabaya. Saya yakin, Gus Eri akan meneruskan kebaikan yang telah dilakukan Bu Risma. Termasuk memakmurkan tradisi Nu," pungkas Fuad. (mdr/zar)

Baca Juga: Soal PHP Pilwali Surabaya, Bawaslu: Kami Hadir Memenuhi Undangan MK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO