SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim Abdul Halim Iskandar meminta pengurus, kader, dan simpatisan PKB di Sidoarjo memenangkan paslon Bupati-Wakil Bupati Sidoarjo 2020, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor)-Subandi.
Tujuannya, agar 'bangunan' PKB Sidoarjo yang kokoh selama 20 tahun, tidak runtuh. Ini disampaikan Abdul Halim Iskandar dalam acara konsolidasi DPC PKB, FPKB, dan DPAC PKB bersama DPW PKB Jatim, di Hotel Luminor, Minggu (25/10).
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
Kata Abdul Halim Iskandar, Gus Muhdlor-Subandi harus menang dan menjadi Bupati-Wakil Bupati Sidoarjo. Dia meminta semua pengurus dan kader PKB berkhidmat ke NU. Karena itu, paslon PKB harus menang agar semua tatanan yang ada tidak berubah.
"Ini tidak bicara suka dan tidak suka, atau dekat dan tidak dekat. Tapi ini sudah keputusan dan garis partai yang harus diperjuangkan agar Sidoarjo tetap hijau," cetus Gus Halim, panggilan karib Abdul Halim Iskandar.
Mantan Ketua DPRD Jatim ini menegaskan, jika mempertahankan perjuangan dan rintisan Abah Ipul (Saiful Ilah), maka pilihannya sekarang harus ke Gus Muhdlor-Subandi. Ia mengungkapkan, jika penentuan rekomendasi paslon di Pilbup Sidoarjo berbeda dengan 18 wilayah lainnya di Jatim.
Baca Juga: Sidang Korupsi Insentif ASN BPPD Sidoarjo: Gus Muhdlor Siap Buka-Bukaan soal Uang di Rekeningnya
Jika di wilayah lain cukup satu kali survei. Namun di Sidoarjo butuh empat kali survei. Hasilnya, Gus Muhdlor hanya satu kali kalah karena margin error. Sehingga dengan mekanisme yang sudah jelas tersebut, Gus Halim meminta semua kader PKB hingga Muslimat dan Fatayat tidak ke paslon lain.
"Pilihannya hanya satu, memenangkan Gus Muhdlor-Subandi. Kalau kalah akan menghancurkan bangunan PKB Sidoarjo selama 20 tahun. Jangan salah berlogika dalam berpolitik," tegas politikusPKB yang kini menjadi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI ini.
Karena itu, Gus Halim meminta PKB Sidoarjo, mulai DPC, Fraksi PKB, DPAC hingga ranting, tidak lengah agar Sidoarjo tetap dikuasai PKB. Dia menyebut, jika PKB tidak memenangkan kontestasi pilkada ini, maka arah kebijakan dan legalisasi sejumlah program untuk kemajuan NU bakal bisa berubah.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Bupati Nonaktif Sidoarjo, Penasihat Hukum Klaim Puluhan Saksi Tak Berhubungan
Menurut Gus Halim, Sidoarjo kota metropolitan yang berhimpitan dengan Surabaya. Namun religius warganya tinggi. Sehingga masalah sosialnya juga cukup besar. Karena itu butuh manajemen kepemimpinan yang visioner agar tidak keliru.
"PKB Sidoarjo sekarang harus merebut hati 28 persen pemilih mengambang dan belajar memeratakan basis santri di seluruh wilayah Sidoarjo agar tetap menang dalam Pilkada Desember 2020 mendatang," tegas Gus Halim.
Sementara itu, Wakil Ketua DPC PKB Sidoarjo, Anik Maslachah mengaku senang acara konsolidasi dihadiri semua anggota Fraksi PKB, jajaran DPC, DPAC, ranting, Muslimat, Fatayat, dan Perempuan Bangsa.
Baca Juga: Nama Gus Muhdlor Kerap Dicatut Sopir Pribadi dalam Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo
Kata Anik, saat ini semua sudah siap all out memenangkan Gus Muhdlor-Subandi, baik struktural PKB maupun relawan. "Semua siap menghijaukan Sidoarjo. Semua siap memenangkan Gus Muhdlor-Subandi," tandas Anik yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini. (sta/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News