Perhutani Nganjuk Tawarkan Wisata Mengenal dan Mengolah Tanaman Kayu Putih

Perhutani Nganjuk Tawarkan Wisata Mengenal dan Mengolah Tanaman Kayu Putih Memasuki Wana Wisata Edukasi Manyung, Desa Bagor Kulon, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. foto: BAMBANG/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Selama ini, masyarakat jamak mengetahui khasiat minyak kayu putih dipakai sebagai penghilang masuk angin atau perut kembung. Jarang atau belum banyak yang tahu kalau minyak tersebut berasal dari sebuah tanaman kayu putih. Kira-kira bentuk tanamannya seperti apa ya?

Nah, di Wana Wisata Edukasi Manyung berlokasi di Desa Bagor Kulon, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk ini masyarakat bisa melihat dari dekat tanaman kayu putih itu seperti apa serta bagaimana cara mengolahnya.

Baca Juga: Bupati Marhaen Ajak Lestarikan Budaya Siraman Sedudo

Wisata Manyung merupakan kawasan wisata di atas lahan seluas 5 hektare yang menyediakan wisata edukasi cara mengolah daun minyak kayu putih menjadi minyak oles yang biasa dipergunakan untuk minyak angin.

Wisata Manyung merupakan kawasan hutan peredu dan dekat dengan Jalan Raya Nganjuk-Madiun. Kawasan ini sangat sejuk, sehingga sangat cocok dijadikan wisata edukasi, karena juga ditumbuhi pohon jati yang masuk di kawasan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bagor KPH Nganjuk.

Kepala Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Manyung, Sukirno mengatakan, awalnya lahan yang dijadikan Wisata Edukasi Manyung ini merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Karena melihat potensi dari kawasan hutan terlihat kurang baik, maka ada gagasan untuk menjadi lebih produktif dan bermanfaat.

Baca Juga: Air Terjun Sedudo Ramai Lagi, Pengelola Diminta Lengkapi Fasilitas untuk Lansia dan Disabilitas

"Saya melakukan pengelolaan lahan ini secara mandiri, hanya ingin tempat tersebut bisa bermanfaat," kata Kirno kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (28/10).

(Pelajar saat mendapat edukasi mengenal pohon kayu putih hingga memprosesnya menjadi minyak) 

Baca Juga: Tak Kunjung Dibuka, Taman Pandan Wilis Nganjuk Kangen Pengunjung

Awal tercetusnya ide karena dampak sampah yang kurang baik bagi kesehatan. Kirno selaku perangkat desa pun mulai mengerjakan lahan tersebut bulan April 2017.

"Saya berharap wisata edukasi ini bisa bermanfaat, khususnya bagi dunia pendidikan baik di SD, SMP, SMA sederajat," terangnya.

Saat ini, Kirno selaku Ketua LMDH sekaligus sebagai investor, masih terus melakukan pengembangan kawasan WIsata Manyung. Ia berencana menyediakan homestay, wisata offroad, trail, dan aula pertemuan. Bahkan saat ini juga akan dipersiapkan kolam renang dewasa yang sedang dalam pengerjaan.

Baca Juga: Songsong Pembanguan LWS, Bupati Nganjuk Tinjau Kawasan Agrowisata

"Saya terus berinovasi agar Wisata Edukasi Manyung bisa lebih banyak pengunjung. Tidak hanya lokalan, tapi bisa dari luar kota Nganjuk," pungkas Kirno.

Selvitita, salah satu pengunjung dari Kota Kediri mengaku mendapat tambahan ilmu saat berkunjung ke Wisata Edukasi Manyung.

"Saya baru mengetahui jenis tanaman kayu putih. Bahkan dijelaskan cara memproses hingga menjadi minyak," kata pelajar MAN I Kelas 12 yang datang bersama keluarga ini.

Baca Juga: Bupati Nganjuk Siap Kenalkan Air Terjun Sedudo ke Mancanegara

Dirinya mengaku mengetahui tempat tersebut dari saudara yang kebetulan tinggal di Nganjuk. Menurutnya, Wisata Manyung masih bisa dipoles agar semakin bagus, karena banyak tempat untuk berfoto. (bam/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Ke Wisata Watu Lawang, Menikmati Pemandangan Gunung Wilis dan Pegunungan Ngliman':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO