Jadi Narsum Training Guru, Wardiman Djojonegoro Sebut 3 Hal Pemicu Intoleransi

Jadi Narsum Training Guru, Wardiman Djojonegoro Sebut 3 Hal Pemicu Intoleransi DARING: Wardiman Djojonegoro saat paparan di acara training penguatan toleransi, Rabu (28/10). foto: istimewa

Kedua, pengaruh internet menjadikan kita mudah berpendapat tetapi mudah pula membuat orang lain tersinggung. Internet juga memudahkan penyebaran kabar bohong (hoaks) sehingga menjadikan berita panas. Kebebasan berpendapat justru menjadikan hal yang tak kondusif.

Ketiga, menurut Wardiman, pemilihan kepala daerah (pilkada) juga menjadi pemicu timbulnya intoleransi. Karena dalam kontestasi pilkada ini orang cenderung mencari-cari perbedaan dan kemudian dilegalkan.

Dalam training, narasumber lainnya yakni dari LPPM Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, yaitu yaitu Dr. A. Rubaidi, M.Ag, Amin Hasan, M.Pd dan Hernik Faisia, M.Pd.I. Selain itu juga ada pengantar pemahaman ekstrakurikuler dari Ketua BrangWetan, Henri Nurcahyo.

Training ini rangkaian program “Cinta Budaya Cinta Tanah Air” yang berlangsung selama satu tahun sejak Juli 2020 hingga Juni 2021. Sebelumnya, BrangWetan di antaranya sudah menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk stakeholder pendidikan.

Manajer Program “Cinta Budaya Cinta Tanah Air”, Moh Masrullah, Kamis (29/10), berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan guru atau pembimbing ekstrakurikuler dalam menanamkan penguatan toleransi kepada siswa.

Selain itu diharapkan mampu berperan menciptakan karakater dan perilaku siswa yang mengedepankan nilai toleransi di sekolah dan lingkungannya.

Kegiatan ini dinilai sangat penting karena akan berdampak langsung terhadap kemampuan guru atau pendamping ekstrakurikuler dan siswa dalam memahami toleransi di sekolah dan lingkungannya. (sta/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO