KWG dan DPRD Gresik Gelar Studi Banding Penanganan Kemiskinan di Sragen

KWG dan DPRD Gresik Gelar Studi Banding Penanganan Kemiskinan di Sragen Ketua DPRD Gresik Moh. Abdul Qodir, bersama pimpinan beserta anggota komisi dan KWG saat studi banding di Kabupaten Sragen. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

"Jadi, program-program penanganan kemiskinan UPTPK yang menangani, termasuk penyisihan Tukin ASN yang mengelola UPT tersebut untuk disalurkan kepada yang berhak. Kami salut dengan semangat Pemkab Sragen dalam menangani kemiskinan. Makanya, kami akan diadopsi soal penanggulangan kemsikinan di Kabupaten Sragen," imbuhnya.

Ke depan, lanjut Abdul Qodur, DPRD Gresik akan meminta kepada Pemkab Gresik, khususnya Dinas Sosial, agar lebih detil melakukan identifikasi data masyarakat miskin.

"Mana masyarakat miskin yang dapat bantuan dari program pusat seperti PKH, BPNT, dan sejenisnya, maupun bantuan dari propinsi dan Pemkab Gresik, sehingga tak terjadi dobel bantuan. Sehingga, bisa diberikan kepada yang lain," pungkasnya.

Sementara Sekretaris Komisi II DPRD Gresik, Syahrul Munir, memaparkan kiat-kiat yang dilakukan komisinya dalam pemberdayaan UMKM yang jumlahnya saat ini mencapai 178 ribu lebih.

"Kami akan konsep pemberdayaan dan pengembangan di pasar digital," katanya.

Menurut Syahrul, UMKM merupakan sektor usaha kerakyatan yang tahan saat diterpa badai. Mulai badai krisis ekonomi pada 1998, hingga badai pandemi Covid-19, meski banyak yang terseok lantaran lesunya ekonomi.

"Untuk itu, Komisi II terus berupaya mencari terobosan seperti studi banding ke Kabupaten Sragen untuk mengetahui pembinaan, pemberdayaan, dan pengembangan UMKM," katanya.

Menurut Syahrul, pemberdayaan dan pengembangan UMKM di Kabupaten Sragen cukup bagus. Hal ini bisa dibuktikan dari jumlah UMKM di Sragen yang asalnya 60 ribu, dalam waktu singkat naik menjadi 100 ribu UMKM.

"Makanya identifikasi UMKM di Kabupaten Gresik akan disegerakan dulu, mana yang produktif dan tak jalan. Yang tak jalan apa kendalanya, akan kami carikan solusi agar jalan," katanya.

Syahrul mengakui, bahwa pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap UMKM. Karena itu, pihaknya akan terus berupaya memberikan dukungan, baik melalui pendanaan, pembinaan, dan promosi.

"Dari studi banding ke Sragen ini, ilmu yang didapat Komisi II akan digunakan untuk menutup kekurangan atau kelemahan dalam pemberdayaan dan pengembangan UMKM di Gresik," pungkas Anggota Komisi II Mega Bagus Saputra. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO