SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bawaslu Kota Surabaya membuka sayembara sebagai bentuk gerakan tolak politik uang. Dalam sayembara itu, Bawaslu Surabaya bakal memberi apresiasi Rp 5 Juta kepad warga yang bisa mengungkap politik uang jelang coblosan dan saat pemungutan atau penghitungan suara.
Sebab, memasuki masa tenang yang merupakan detik-detik menjelang coblosan Pilwali Surabaya, sangat rentan akan politik uang (money politics).
BACA JUGA:
- Agen Money Politics Bergerilya, dari Caleg-Capres Rp120 Ribu, Sampai di Pemilih Tinggal Rp40 Ribu
- Cegah Politik Uang, Berikut Cara yang Dilakukan KPU Jawa Timur pada Pemilu 2024
- Bawaslu Surabaya Imbau Partai Politik Tidak Gunakan May Day untuk Ajang Kampanye
- Bawaslu Surabaya Ajak Pemilih Pemula Ikut Awasi Pemilu
"Senada dengan line bawaslu bersama rakyat awasi pemilu, bersama bawaslu tegakkan keadilan pemilu, sekaligus ini sebagai bentuk pengawasan partisipatif masyarakat. Maka patutlah kami memberikan apresiasi kepada masyarakat yang turut serta mengawal dan mengawasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya 2020," ujar Usman, S.E., Kordiv. Penanganan Pelanggaran, Bawaslu Surabaya, Minggu (6/12).
"Tentunya, bukan hanya melaporkan adanya praktik uang, tapi juga disertai bukti-bukti dan saksi agar bisa ditindaklanjuti melalui sentra penegakkan hukum terpadu. Tidak hanya lapor, tapi juga disertai bukti dan saksi agar bisa diproses," tegas Mantan Panwascam Tambaksari ini kepada bangsaonline.com.
Usman berharap partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan partisipatif jalannya pilkada. Sehingga, seluruh tahapan pesta demokrasi berjalan secara jujur dan adil, tanpa dikotori adanya politik uang.
"Ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam mengawal Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surabaya tahun 2020 agar berjalan secara bersih dari politik uang," pungkasnya. (nf/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News