Tuntut Kejelasan Nasib, Guru Honorer K1 Luruk Pendopo Nganjuk

Tuntut Kejelasan Nasib, Guru Honorer K1 Luruk Pendopo Nganjuk DEMO – Aksi ratusan guru honorer K1 di depan Pendopo Nganjuk, kemarin. foto: soewandito/BangsaOnline

NGANJUK (BangsaOnline) - Ratusan guru honorer kategori 1 (K1) Kabupaten Nganjuk berunjuk rasa mendatangi Pendopo pemkab setempat, Jumat (6/2). Mereka menuntut kejelasan nasib yang hingga kini tak kunjung menjadi calon pegawai negeri sipil (PNS). Guru honorer K1 ini merasa ditelikung karena pernah disarankan tak mengisi sumber pendapatan daerah dengan tujuan agar honorer K1 bisa menjadi CPNS.

Ratusan guru honorer K1 itu, perwakilan dari 20 kecamatan di Kabupaten Nganjuk. Mereka mendatangi pendopo Kabupaten Nganjuk untuk menemui Kepala BKD Nganjuk, Suroso. Tujuannya, untuk menanyakan kejelasn nasib 1.296 guru honorer K1, setelah rekannya, honorer K2 bakal mulai pembekalan CPNS.

Saat mendatangi pendopo, para honorer K1 itu didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikporada) Nganjuk, Widyasti Sidhartini. "Anak-anak saya para honorer K1 ingin menanyakan langkah apa saja yang sudah dilakukan oleh Pemkab Nganjuk terkait nasibnya. Sebab saudaranya yang K2 akan dilakukan pembekalan CPNS,” cetus Widyasti di depan perwakilan Pemkab Nganjuk.

Menanggapi hal itu, Suroso menyatakan dirinya tak berwenang menjawabnya. "Saya tidak punya kewenangan apapun tentang K1 yang akan diangkat menjadi K1,” cetusnya. Jawaban itu sontak membuat riuh para honorer K1 dan akhirnya diralat Suroso, K1 diangkat menjadi CPNS.

Ketua Forum GTT/PTT, Sajianto pun merespon jawaban tersebut.

"Pak Suroso harus memberikan jawaban yang kongkret dan bukan jawaban yang normatif seperti ini, karena pak Suroso orang yang bertanggung jawab dengan peristiwa tahun 2005," cetus Sajianto. Katanya, pada tahun 2005, saat para honorer K1 mengisi formulir penghasilan, disarankan oleh Suroso agar jangan mengisi sumber pendapatan daerah, dengan maksud agar para honorer K1 bisa menjadi CPNS.

Namun ternyata, K1 merasa ditelikung. Sebab K2 sudah akan diadakan pembekalan. "Jika dulu pak Suroso tidak menganjurkan seperti itu, nasib kami tidak akan seperti ini," imbuhnya. Usai mengeluarkan uneg-unegnya, para honorer K1 ini berencana akan kembali mendatangi Pemkab Nganjuk untuk mempertanyakan kebijakan Pemkab Nganjuk yang dirasa telah melanggar peraturan pemerintah.

Ditemui usai menerima perwakilan honorer K1, Kepala BKD Nganjuk, Suroso mengatakan bahwa selama ini pihaknya sudah melakukan langkah-langkah kongkrit. "Kami belum mendapat jawaban dari Menpan. Selain itu, formasi di Nganjuk juga belum turun, tetapi kami berjanji tetap akan mengupayakan," beber Suroso. (dit/sta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Gaji Nunggak 5 Bulan, Buruh Pabrik di Pasuruan Mogok Kerja':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO