PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kasus stunting di Kabupaten Pasuruan relatif cukup tinggi. Berdasarkan data dinas kesehatan pada tahun 2020, jumlah kasus stunting masih mencapai 10.876 balita dari total 118.492 bayi dan balita yang mengikuti timbang dan ukur badan.
"Sepanjang 2020 lalu, kasus stunting ada 21,4 persen dari jumlah 118.492 bayi dan balita yang ikut dalam timbang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Ani Latifah.
Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024
Kasus stunting tersebut, lanjut Ani, tersebar di hampir semua wilayah Kabupaten Pasuruan, terutama di 10 desa. "Seperti di Desa Petung, Kecamatan Pasrepan; Desa Semare, Kecamatan Kraton; Desa Tenggilisrejo, Kecamatan Gondangwetan, dan beberapa wilayah lainnya," beber Ani.
Meski demikian, bila dibandingkan pada tahun 2019, kasus stunting di 2020 mengalami penurunan. Di mana tahun 2019 ada 18.678 anak yang mengalami stunting.
Penurunan tersebut menurut Ani dipengaruhi banyak faktor. "Salah satunya meningkatnya pemahaman orang tua akan asupan makanan yang gizi bagi anak mereka, serta komitmen bersama menjadi pendorong dalam menekan stunting di Kabupaten Pasuruan," ujarnya.
Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Nasional ke-60, Dinkes Kota Batu Bidik Sekolah Gelar Aksi Bergizi
Sementara guna menekan angka stunting, Ani mengatakan pihak dinas kesehatan terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat agar memberikan asupan makanan yang bergizi bagi anak-anak mereka. (bib/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News