GRESIK, BANGSAONLINE.com - Manajer Comdev & Humas PT BKMS (Berkah Kawasan Manyar Sejahtera) Mifti Haris menyatakan bahwa Sidang Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Rabu (10/2/2021), menyetujui pembentukan dua KEK baru.
Dua tempat itu, yaitu KEK di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur dan KEK Lido di Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
"Kedua usulan KEK ini menjadi rekomendasi yang akan disampaikan kepada presiden, dan diharapkan mampu menghadirkan investasi sekaligus menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang signifikan," ujar Mifti Haris kepada BANGSAONLINE.com, Senin (14/2/2021).
Dikatakan Mifti, PT BKMS selaku pengembang dan pengelola JIIPE ingin mewadahi apa yang diprogramkan pemerintah untuk menarik investasi sebanyak-banyaknya dari luar negeri (LN) dengan membangun industri yang terintegrasi dengan standar internasional, pelabuhan laut dalam, sarana prasarana yang lengkap, aksesibilitas yang mudah dijangkau dari semua destinasi, sehingga tujuan me-reduce biaya logistic dan easy of doing business bisa dicapai.
"Sehingga, PT BKMS mengusulkan kawasan JIIPE ditingkatkan statusnya menjadi kawasan ekonomi khusus dengan tema teknologi dan manufaktur untuk pengembangan bisnis industri metal, elektronik, kimia, energi, dan logistik," jelasnya.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Dengan ditetapkan sebagai KEK, diharapkan menarik investasi sebesar ± USD16,9 setara Rp236 triliun, terdiri dari pembangunan kawasan ± USD2,18 M, pembangunan pelabuhan ± USD1,45 M, dan investasi tenant ± USD13,36 M.
"Hasil produksi pelaku usaha di dalamnya, dengan adanya KEK JIIPE diharapkan akan mampu memberikan kontribusi ekspor sebesar ± USD10,17 miliar per tahun setara Rp141,1 triliun ketika beroperasi penuh, serta substitusi impor pada produk industri metal dan kimia. Selain itu, serapan tenaga kerja juga diasumsikan dapat mencapai angka 199.818 orang tenaga kerja langsung saat beroperasi penuh," jelasnya.
Mifti lebih jauh mengatakan, PT BKMS selaku pengusul KEK JIIPE menyatakan kesiapannya melalui ketersediaan infrastruktur dalam kawasan JIIPE dan infrastruktur wilayah sebagai penunjang kawasan JIIPE, adanya pelabuhan laut dalam, akses tol, pelebaran jalan Deandles, dan kereta api, serta telah adanya komitmen dari anchor investor untuk mengembangkan smelter tembaga di dalam lokasi KEK.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Menurut Mifti, Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Sidang Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK) yang diwakili oleh wakil gubernur menyampaikan mendukung proyek KEK JIIPE dan menyatakan kesiapan aksesibilitas Gresik dalam kaitan dengan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) yang turut diinisiasi bersama pemerintah provinsi telah beroperasi dan diharapkan meningkatkan kelayakan industri yang ada di KEK yang diusulkan.
"Terkait dengan perizinan Pemprov Jawa Timur siap mengakselerasi perizinan yang diperlukan, baik yang diperlukan oleh pengelola maupun tenant atau calon Investor," terangnya.
Mifti menambahkan, kawasan KEK JIIPE dikembangkan di atas lahan seluas 2.125 hektare, mencakup kawasan industri 1.719 hektare, pelabuhan multiguna 406 hektare. Akses KEK JIIPE untuk menjangkau pasar internasional domestik dan global adalah pelabuhan laut, Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar, dan jalur kereta api.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
"Selain itu, KEK JIIPE juga dilengkapi pelabuhan laut dengan empat dermaga dan total area berlabuh 6.200 meter, dan dapat melayani vessel hingga 100.000 DWT," pungkasnya. (hud/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News