Bidik Lumbung Energi Nasional, Halaqah Green Energy Amanatul Ummah Diharap Berlanjut di Sumsel

Bidik Lumbung Energi Nasional, Halaqah Green Energy Amanatul Ummah Diharap Berlanjut di Sumsel Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim (baju putih, kanan) dan KH. Yuristian (kiri). foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Halaqah Green Energi untuk Kedaulatan Energi Nasional yang digelar Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC), Pacet, Mojokerto, Jawab Timur, ternyata banyak menginspirasi peserta.

Bahkan Ketua Pengurus Wilayah Pergunu Sumatera Selatan (Sumsel) Dr Ahmad Zainuri dan Ketua Jaringan Kiai Santri Nasional Propinsi Sumsel KH Yuristian, yang ikut dalam pada 5 Maret 2021 lalu, minta agar acara tersebut dilanjutkan di Palembang Sumsel.

Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto

Keinginan tersebut disampaikan Abah Yuris – panggilan akrab KH Yuristian - kepada perwakilan Kementerian Keuangan dan juga Kementerian ESDM yang ikut menghadiri acara dengan tema “Islam dalam Merespon Kelimpahan Panas Bumi di Indonesia”.

"Walaupun Sumatera merupakan lumbung , akan tetapi pengembangan energi baru terbarukan di Sumatera Selatan sudah sepatutnya didukung penuh oleh seluruh stakeholders, baik pemerintah, akademisi, dan juga masyarakat yang tinggal di kawasan yang memiliki deposit panas bumi melimpah," ujar Abah Yuris.

Abah Yuris berharap kegiatan seminar panas bumi bisa dilaksanakan di Palembang dalam waktu dekat, sehingga ketahanan energi geothermal dapat diinisiasi sejak dini, khususnya di Provinsi Sumatera Selatan, agar Indonesia dapat mandiri energi dan tidak bergantung kepada negara lain dalam hal penyediaan kebutuhan energi listrik nasional.

Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto

Pendapat Abah Yuris dibenarkah oleh Ketua Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi Bencana Universitas Brawijaya Malang Prof. Dr. Adi Susilo yang menjadi pembicara dalam tersebut. Ia mengaku siap melakukan studi pendahuluan.

"Berbeda dengan pembangkit listrik tenaga uap yang sumber pembakaran berasal dari batubara, kebutuhan ruang untuk konstruksi pembangkit energi panas bumi hanya membutuhkan 10% bahkan kurang dari itu jika dibandingkan dengna PLTU yang sekarang ada," ujar Prof. Adi Susilo yang pernah menjabat Dekan Fakultas MIPA Universitas Brawijaya.

Dr. Eng Fadly Usman, yang didapuk jadi moderator dalam tersebut juga mendukung. Apalagi ia mengaku sudah lama melakukan penelitinan terkait potensi yang dimiliki oleh bukit barisan di sepanjang sisi barat pulau Sumatera.

Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim

Tampaknya lanjutan itu akan segera terwujud. Sebab Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, selaku tuan rumah Halaqah Green Energi yang digelar di kampus IKHAC, Mojokerto, juga menyambut baik. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO