BLITAR, BANGSAONLINE.com - Empat santri di Kabupaten Blitar harus menjalani isolasi di rumah isolasi milik Pemkab Blitar LEC Garum. Mereka berempat diisolasi setelah hasil rapid test antigen dinyatakan positif.
"Yang positif ada empat. Mereka kemudian diisolasi di LEC Garum," ujar Plt. Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar Eko Wahyudi.
Baca Juga: Ustad Pelempar Kayu Berpaku yang Tewaskan Santri Jadi Tersangka, Polisi Lakukan Rekonstruksi
Dia menjelaskan, sampai saat ini data yang masuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar sudah ada 1.231 santri yang melakukan rapid test antigen. Mereka bisa melakukan rapid test antigen gratis di puskesmas terdekat sebelum kembali ke pesantren. Selain itu, untuk pesantren yang berada di daerah Kabupaten Blitar, santri akan dikumpulkan di satu titik lalu didatangi petugas.
"Ada santri yang datang ke puskesmas, ada yang dilakukan di pesantren dikumpulkan di satu titik," jelasnya.
Fasilitas rapid test antigen gratis ini dilakukan untuk menekan penularan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren. Namun hanya diperuntukkan santri asal Kabupaten Blitar saja. Sementara santri yang berasal dari luar Kabupaten Blitar harus menyertakan hasil tes bebas Covid-19 dari daerahnya masing-masing.
Baca Juga: Pelempar Kayu Berpaku yang Tewaskan Santri di Blitar Belum Jadi Tersangka, Polisi Beberkan Alasannya
Perlu diketahui, ada 130 lebih pondok pesantren di Kabupaten Blitar. Pengasuh pondok pesantren telah menjadwalkan santrinya untuk kembali mondok setelah libur lebaran. Sementara saat ini Kabupaten Blitar masih berada dalam zona oranye. Di 22 kecamatan di wilayah Kabupaten Blitar, semua berstatus zona merah. Diketahui, di Kabupaten Blitar sendiri sempat muncul klaster pondok pesantren. (ina/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News