Ayu Khoirunita Terima Curhat Siswi Tak Mampu Bayar Atribut Sekolah, Bupati Langsung Tindak Lanjuti

Ayu Khoirunita Terima Curhat Siswi Tak Mampu Bayar Atribut Sekolah, Bupati Langsung Tindak Lanjuti Ayu Khoirunita istri Bupati Bangkalan saat berkunjung ke rumah Risma Auliya Dwitasari. (IG: @ayukhoirunita)

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Ayu Khairunita, R. Abdul Latif Amin Imron mengaku mendapatkan curhatan siswa yang tak mampu membayar biaya sekolah melalui Direct Message (DM) Instagram pribadinya. Hasil curhatan siswi bernama Raden Rizma Auliya Dwitasari ini langsung diteruskan kepada Bupati Bangkalan.

"Keluh kesah Raden Rizma Auliya Dwitasari salah satu siswi SMKN di Bangkalan kepada saya pribadi melalui DM dan saya teruskan kepada Bapak Bupati Bangkalan tentang mahalnya biaya pendidikan," ujar Ayu Khairunita melalui postingan instagramnya @ayukhairunita, Jumat (13/8/2021).

Baca Juga: Wujudkan Perguruan Tinggi Global Berbasis Lokal, Rektor UTM Minta Doa ke Ulama dan Kiai se-Madura

Saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Jumat (13/8), membenarkan telah menerima DM pribadi dari Risma Auliya.

Dalam postingan tersebut, Ayu mengatakan Bupati Bangkalan langsung menindaklanjuti dengan melakukan rapat koordinasi terbatas dengan Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur di Kabupaten Bangkalan.

Dalam postingan itu, tampak Ayu juga telah mengunjungi Risma. Unggahan itu telah mendapatkan 522 like. Respons dari masyarakat juga beragam. Mayoritas memberikan support dan ucapan terima kasih atas upaya yang dilakukan Ayu Khairunita.

Baca Juga: Cegah Korupsi di Dunia Pendidikan, UTM Gandeng ICW

"Alhamdulillah, semoga bisa menebar manfaat Bu," tulis akun Faktiyatun_nisak.

"Proud of you ibu Negara," tulis dila_alamir.

Bahkan ada beberapa di antaranya yang menambahkan curhatan tentang kondisi pendidikan di Kabupaten Bangkalan seperti yang disampaikan oleh akun Sahidbisa.

Baca Juga: Orasi Ilmiah di UTM, Khofifah Dorong Mahasiswa Kreatif dan Kaya Inovasi

"Banyak kasus seperti ini. Memang benar sekolah gratis, tapi gratis di sini adalah gratis SPP nya. Murid masih disuruh beli buku buku, seragam dll melalui sekolah. Ini tidak terjadi di SMK itu saja, tapi juga di SMK dan SMA. Bahkan ada SMA favorit yang meminta biaya les untuk biaya satu semester, yang diminta di awal. Kalau gak ikut nilainya rendah murid yang nggak ikut les itu. Dan ini udah berlangsung beberapa tahun terakhir ini. Sehingga SMA itu mulai ditinggal pendaftar, bahkan dua tahun ini kurang dari kuota," tulis akun Sahidbisa di kolom komentar. (ida/uzi/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO