SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga Salahuddin Uno menilai Kabupaten Situbondo merupakan aset berharga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut Sandiaga, Kabupaten Situbondo mempunyai lokasi yang sangat strategis.
Menteri pada Kabinet Indonesia Maju bentukan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ini menyebut, salah satu aset yang dimiliki oleh Kota Santri Pancasila, Bumi Solawat Nariyah, adalah wisata religi yang terletak di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pondok Pesantren Sukorejo.
Baca Juga: Menparekraf: Kota Mojokerto Jadi Contoh Pengembangan Ekonomi Kreatif
Di Ponpes itulah, makam sang mediator berdirinya Nahdlatul Ulama, sekaligus Pahlawan Nasional Republik Indonesia, KH. R. As'ad Syamsul Arifin berada. Selain itu, di Ponpes itu jugalah pertama kalinya Pancasila diterima sebagai asas tunggal NKRI.
"Di sinilah Pancasila diterima sebagai asas tunggal, dan ini merupakan aset yang kita miliki, dan ini sangat perlu terus dikembangkan," kata Sandiaga Salahuddin Uno, saat mengunjungi Situbondo, Sabtu (17/9/2021).
Baca Juga: Di Talkshow Show Case Bersama Menparekraf, Pj Gubernur Jatim Dorong Inovasi Parekfaf Daerah
Pria yang pernah menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, bahwa Kabupaten Situbondo merupakan tempat persandingan antara Islam yang Rahmatan Lil Alamin dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berlandaskan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Islam dan NKRI yang berlandaskan Pancasila Bhinneka Tunggal Ika bersanding di Situbondo, dan ini juga bisa menjadi wisata sejarah," ucapnya.
Menurut dia, selain wisata religi, wisata yang berbasis alam dan budaya di Situbondo juga perlu terus dikembangkan. Namun begitu, Sandi mengingatkan, bahwa pariwisata yang dimiliki tidak akan maju, kalau para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Situbondo yang terkenal dengan buah mangganya itu tidak bergerak.
Baca Juga: Menparekraf Sebut Investasi IKN dari Luar Negeri Sentuh Angka Rp1 Triliun
Oleh karenanya, Sandiaga mengajak masyarakat Situbondo untuk tidak menjadi Rohali (rombongan hanya lihat-lihat), atau Rohase (rombongan hanya selfie-selfie). Namun harus menjadi Rojali (rombongan jadi beli), dan jika pejabat atau pemerintah harus menjadi Rojana (rombongan jangan nawar-nawar).
"Tadi Pak Bupati Situbondo bicara mengenai Merak Baluran, ini sangat luar biasa jika kita kembangkan. Kuncinya destinasi tersebut tidak akan maju kalau ekonomi kreatifnya tidak bergerak," ungkap Sandi.
Baca Juga: Polres Situbondo Ringkus 2 Pengedar Ratusan Pil Trex
Untuk itu, Mas Menteri, sapaan akrab Sandiaga Salahudin Uno, berharap masyarakat Situbondo bangga terhadap buatan Indonesia, membeli produk-produk ekonomi kreatif, terutama produk kreatif lokal, sehingga dampak dalam segi ekonomi akibat pandemi Covid-19 dapat dikendalikan. (mur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News