PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Dalam mengantisipasi datangnya bencana, diharapkan semua elemen masyarakat siap siaga menanggulanginya, tak terkecuali di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
Pernyataan tersebut disampaikan Ismail, Ketua Komisi III DPRD Pamekasan, dalam Lokakarya Kesiapsiagaan Desa Mengatasi Bencana di Kecamatan Kota. Ia menyampaikan, dalam mengatasi bencana, terutama banjir yang merupakan langganan tiap tahun, BPBD harus menyiapkan langkah mitigasi. Salah satunya, sosialisasi kepada warga.
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-V, Ketua STISA Pamekasan Apresiasi Perjuangan Wisudawan
"Terkait soal ketinggian air di dam, sudah ada informasi langkah antisipasi yang harus dilakukan berbagai pihak. Sehingga, kita bisa mengantisipasi hal-hal yang harus dipersiapkan di kelurahan dan desa," ungkapnya di hadapan para camat, lurah, kades, dan TNI-Polri yang hadir, Rabu (15/12).
Ismail mengungkapkan bahwa banjir terbesar di Pamekasan terjadi pada tahun 2021. Tercatat ada kebutuhan makanan bagi korban terdampak banjir dan keluarganya yang mencapai 10 ribu orang. Sedangkan, kemampuan pihak camat setempat hanya bisa menyediakan 2.000 orang saja.
"Sehingga, peran semua pihak diharap mampu mengisi kekosongan bantuan yang seharusnya disediakan. Tentu dengan keguyuban dan kebersamaan dalam menangani korban bencana," ujarnya lagi.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Damkar Pamekasan Tangani 174 Kebakaran dan 13 Animal Rescue
Menurutnya, salah satu cara untuk mempercepat penanganan bencana banjir perkotaan yakni dengan adanya keikutsertaan masyarakat dalam teknis pengelolaan bencana. Desa dan kelurahan harus mampu mandiri dan beradaptasi dalam menghadapi ancaman bencana. Juga mampu memulihkan diri dari dampak bencana.
"Jadi ini merupakan salah satu dari tanggung jawab untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana datang, baru kita mengantisipasi tetapi dari hari ini," tukasnya.
Karenanya, pembentukan desa tangguh bencana sangat penting, sesuai dengan Perka BNPB Nomor 1 tahun 2001. Sehingga ke depan, ada kebijakan desa dan kelurahan tentang pengurangan risiko bencana yang bisa disinergikan dalam anggaran dana desa untuk penanganan bencana setempat.
Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-76, Pj Bupati Pamekasan: Momentum Perkuat Kesatuan Bangsa
"Diharapkan ada relawan penanganan bencana di setiap desa dan kelurahan ketika bencana datang, sehingga akan lebih siap. Bahkan, elemen dari kepemudaan dan karang taruna setempat dalam teknis pembentukan," tuturnya.
Acara itu juga dihadiri para anggota DPRD Pamekasan, di antaranya Ismail, H. Maskur Rasyid, dan Wardatus. Mereka mengucapkan terima kasih kepada peran relawan dan masyarakat. Pasalnya, selama ini Tim KSB, Destana, Katana, Brigade Penolong, Brantas, dan aparat desa telah berperan dalam penanggulangan bencana di Bumi Gerbang Salam. (pmk1/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News