PALANGKA RAYA, BANGSAONLINE.com – Prof. Dr. KH Asep Saifuddin Chalim, M.A., hanya tertawa ketika dikonfirmasi soal banyaknya suara yang memintanya menjadi Calon Rais Aam Syuriah PBNU pada Muktamar NU ke-34 di Lampung pada 22-24 Desember 2021 mendatang.
“Banyak sekali yang mengusulkan, termasuk dari cabang-cabang (PCNU-Red). Setiap saya datang ke daerah, saya selalu ditanya soal itu. Sekarang Kiai Malik Madani juga mengusulkan saya jadi Rais Aam. Saya selalu katakan, bahwa tahun ini saya fokus untuk membangun International University. Karena Indonesia dari segi pendidikan sudah tertinggal jauh dari negara-negara lain,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (17/12).
Baca Juga: Gegara Mitos Politik dan Lawan Petahana, Gus Barra-dr Rizal Sempat Diramal Kalah
Kiai Asep berada di Palangka Raya dalam rangka membuka pesantren baru. Selain itu, juga silaturahim dengan para ulama dan tokoh NU.
Kiai Asep yang mantan Ketua PCNU Kota Surabaya itu mengaku tak ingin jadi pengurus PBNU. “Saya tak ingin jadi pengurus PBNU. Saya hanya ingin bermanfaat bagi NU,” tegas putra KH Abdul Chalim, salah seorang Kiai Pendiri NU asal Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat itu.
Sebelumnya, Dr. KH. A. Malik Madani, Katib Aam Syuriah PBNU periode 2010-2015, menilai bahwa duet ideal dan harmonis untuk memimpin PBNU ke depan adalah Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. untuk Rais Aam, dan Dr H As'ad Said Ali untuk Ketua Umum PBNU.
Baca Juga: PWNU se-Indonesia Rakor di Surabaya, Dukung PBNU Selalu Bersama Prabowo
“Keduanya telah terbukti pengorbanan dan kontribusinya kepada NU. Ķeduanya telah selesai dengan dirinya, sehingga dijamin tidak akan mencari hidup dan kekayaan dari NU. NU sangat membutuhkan sosok pemimpin seperti kedua beliau. Semoga Allah SWT mengabulkan keinginan suci ini,” tegas Kiai Malik Madani kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (17/12).
Menurut Kiai Malik Madani, Kiai Asep lahir dari lingkungan darah biru NU.
“Ayahandanya, KH Abdul Chalim Lewuimunding adalah salah seorang muassis NU. Kiai Asep adalah ulama yang sekaligus intelektual dengan gelar profesor dan doktor. Keandalannya dalam manajemen dan organisasi tidak diragukan lagi. Hal ini terbukti dengan kesuksesannya dalam mengelola dan membesarkan Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Surabaya dan Pacet (Mojokerto) dengan segala kelengkapan lembaganya,” kata Kiai Malik Madani. (mma)
Baca Juga: Raih 53,4 Persen di Pilbup Mojokerto 2024, Pasangan Mubarok Kalahkan Petahana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News