​Wakil Wali Kota Mataram Mau Dirikan Pesantren, Kiai Asep Datangi Lokasi Mendoakan

​Wakil Wali Kota Mataram Mau Dirikan Pesantren, Kiai Asep Datangi Lokasi Mendoakan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, (kiri) bersama Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman (tengah) dan M Mas'ud Adnan (kanan). Foto: BANGNSAONLINE.com.

Selain Mas’ud Adnan, Kiai Asep  juga didampingi Ahmad Zuhri, dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang juga Sekretaris PP Pegunu. Ikut juga Rahmat, mahasiswa Institut KH Abdul Chalim, Pacet Mojokerto yang sehari-harinya jadi ajudan Kiai Asep.

Sang Wakil Wali Kota lalu mempersilakan Kiai Asep naik ke atas gazebo. Kiai Asep pun naik, diikuti TGH Mujiburrahman dan rombongan.

Di atas gazebo yang cukup luas itu Kiai Asep duduk bersila. Rombongan pun lesehan.

Dingin pagi yang masih menyelimuti kota Mataram menjadi sangat nyaman untuk mendiskusikan tentang pesantren yang bakal didirikan. Sambil menikmati teh – sebagian kopi khas Lombok – dan pisang goreng, Kiai Asep dan wakil wali kota Mataram terus berdiskusi tentang rencana pendirian pesantren itu.

“Dibangun dulu saja. Jangan menunggu pembelian tanah lagi,” saran Kiai Asep. Menurut Kiai Asep, membangun harus lebih diutamakan agar proses pengajaran dan pendidikan di pesantren tersebut segera dimulai.

“Kalau bisa tahun depan sudah harus dimulai,” saran Kiai Asep lagi sembari mengaku siap membantu untuk sukses pendirian pesantren tersebut..

Saat itu para panitia dan relawan serta donatur yang terlibat dalam proses pendirian pesantren tersebut ikut bergabung.

TGH Mujiburrahman lalu memperkenalkan mereka kepada Kiai Asep. Menurut dia, mereka inilah para donatur yang berjuang untuk susksesnya pesantren tersebut hingga bisa terkumpul uang miliaran rupiah dan bisa membebaskan tanah seluas 1, 5 hektar. 

Mereka memang para orang kaya, satu kampung dengan TGH Mujiburrahman. Yaitu kampung Sekarbela Mataram. Kampung ini dikenal sebagai kampung elit di Mataram. 

Sekarbela adalah kecamatan yang warganya dikenal sebagai pengrajin emas dan muriara. 

Pantauan BANGSAONLINE.com, rumah di kawasan ini banyak yang besar dan megah.  

TGH Mujiburrahman bercerita bahwa pesantren yang akan didirikan itu merujuk pada pondok pesantren Dalwa (Darullughah wadda’wah) Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Pesantren Dalwa memiliki ciri khas menitikberatkan pada penguasaan bahasa dan dakwah.

Begitu juga pesantren yang akan didirikan TGH Mujiburrahman. Bakal fokus pada penguasaan bahasa. Hanya saja ditambah kemampuan menghafal al-Quran. Namun, tutur Mujiburrahman, akan banyak lagi materi atau pelajaran lain. 

Mujiburrahman mengajak para relawan dan donatur itu untuk melakukan studi banding ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. "Kita akan ke Pacet," kata Mujiburrahman. Kiai Asep pun mempersilakan dengan senang hati. Karena Kiai Asep ingin semua pondok pesantren maju dan berkembang seperti Amanatul Ummah.   

Kiai Asep menilai TGH Mujiburrahman dan relawan serta donatur itu beruntung. “Karena panjenengan banyak temannya. Saya dulu sendirian membangun pesantren. Pesantren yang dibangun penjenengan bisa lebih maju dan besar dari tempat saya.,” tutur Kiai Asep memotivasi mereka.

Setelah sekitar satu jam berdiskusi di atas gazebo itu, Kiai Asep kemudian memimpin doa agar proses pembangunan pondok pesantren tersebut segera terealiasi, lancar dan bekembang maju. Semua yang hadir ikut mengamini. (mma) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO