​China Besikap Mendua, 6 Negara Ini Mendukung Invasi Rusia ke Ukraina

​China Besikap Mendua, 6 Negara Ini Mendukung Invasi Rusia ke Ukraina Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berpose selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022. (AFP PHOTO/ALEXEI DRUZHININ)/KOMPAS.com

SURIAH

Dalam panggilan telepon kepada Putin pada Jumat (25/2/2022), Presiden Suriah Bashar Al-Assad memuji invasi Rusia ke Ukraina. Dikutip dari AFP Assad mengatakan, keputusan Putin itu adalah untuk mengoreksi sejarah. 

"Presiden Assad menekankan bahwa apa yang terjadi hari ini adalah koreksi sejarah dan pemulihan keseimbangan dalam tatanan global setelah jatuhnya Uni Soviet," ujar kantor kepresidenan Suriah. 

Assad juga mengatakan, "Suriah mendukung Federasi Rusia berdasarkan keyakinannya bahwa posisinya benar dan karena menghadapi ekspansionisme NATO adalah hak Rusia". Suriah adalah sekutu setia Rusia yang melakukan intervensi dalam perang saudara Suriah pada 2015, dengan meluncurkan serangan udara untuk mendukung pasukan rezim Assad. Baca juga: Rusia Kalah di 3 Kota Ukraina, tapi Duduki Konotop dan Kepung Kota Lainnya.

(Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Sochi, Rusia, Kamis (17/5/2018).(AFP / MIKHAIL KLIMENTYEV / SPUTNIK)/KOMPAS.com).

KUBA

Kuba bersama Suriah, , dan Venezuela adalah empat negara paling awal yang menyatakan dukungan saat Putin mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, dua wilayah separatis pro-Rusia di Ukraina.

Sebagai sekutu Rusia dan yang posisinya paling dekat dengan negara itu serta berbatasan langsung dengan Ukraina, Belarus mendukung langkah Vladimir Purin melakukan invasi. Meski membantah tentaranya ikut-ikutan menyerbu Ukraina, pasukan Rusia dilaporkan bergerak dari perbatasan

BELARUS

Belarus menuju Ukraina. Belarus juga masih menampung sekitar 30.000 tentara Rusia yang ikut latihan militer bersama mereka awal bulan ini. "Penerbangan Rusia dikendalikan dan dipandu oleh pesawat A-50 yang dikerahkan dari wilayah Minsk di wilayah udara Belarus dan Republik Otonomi Crimea yang diduduki sementara," menurut keterangan Kedutaan Besar Ukraina di Indonesia, Jumat (25/2/2022). Presiden Belarus Alexander Lukashenko adalah sekutu dekat Putin.

Bagaimana dengan ? Tampaknya negara komunis itu berwajah ganda alias kanan-kiri oke.

sebenarnya termasuk sekutu Rusia. Tapi tampak berhati-hati menanggapi konflik Rusia Ukraina. Bahkan menolak menyebut serangan Rusia itu sebagai invasi. Pmerintah juga menolak mengecam tindakan Putin.

Presiden Xi Jinping menelepon Putin pada Jumat (25/2/2022), meminta Rusia bernegosiasi dengan Ukraina.

"Situasi di Ukraina timur mengalami perubahan yang cepat ... (dan) mendukung Rusia serta Ukraina untuk menyelesaikan masalah melalui negosiasi," menurut pembacaan telepon dari TV negara CCTV yang dikutip AFP. Penting untuk "meninggalkan mentalitas Perang Dingin, mementingkan dan menghormati keamanan semua negara, dan membentuk mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif serta berkelanjutan melalui negosiasi," lanjut Xi Jinping.

Netralitas juga ditunjukkan dengan komentar Menteri Luar Negeri Wang Yi kepada para pejabat senior Eropa pada Jumat (25/2/2022), bahwa menghormati kedaulatan Ukraina. Di sisi lain, dia menilai kekhawatiran Rusia tentang ekspansi NATO ke timur harus ditangani dengan benar. Akan tetapi --bersama UEA dan India--abstain dalam rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang membahas perang Rusia vs Ukraina. 

Sumber: Kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO