GRESIK (BANGSAONLINE.com) - Rumor yang santer berkembang di masyarakat kalau incumbent pasangan Sambari Halim Radianto-Moh Qosim (SQ) jilid II telah mendapat rekomendasi dari DPP Partai Gerindra dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak akhir tahun 2015 ini, disangkal keras oleh Ketua DPC Gerindra Gresik, Munawar Susanto SH.
“Kalau komunikasi politik (dengan DPP Gerindra) mungkin benar, tetapi kalau rekomendasi terlalu dini. Mungkin, ada komunikasi politik karena faktor balas budi ketika incumbent mendukung Pak Prabowo dalam Pilpres (pemilihan presiden) lalu,” ujarnya dalam launching pembukaan dimulainya pendaftaran kepala daerah oleh DPC Gerindra Gresik, kemarin (13/4).
Baca Juga: Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (5): Ada Wacana Munculkan Figur Kades
Dijelaskan, DPC Partai Gerindra Gresik membuka pendaftaran calon kepala daerah merupakan instruksi dari DPP Gerindra. Yang tujuannya mencari sosok calon kepala daerah yang terbaik dan bisa mewakili rakyat dan membesarkan Partai Gerindra, khususnya di Kabupaten Gresik. Sebab, Partai Gerindra berkeinginan memiliki kepala daerah sendiri.
“Pendaftaran calon kepala daerah yang kami lakukan, terbuka untuk siapapun. Kami tidak mengenal Koalisi Indonesia Hebat (KIH) maupun Koalisi Merah Putih (KMB). Semua terbuka secara luas. Nanti, Baleksi (Badan Seleksi DPC Gerindra Gresik) yang menggodok dan kami usulkan ke DPP untuk mendapat rekomendasi,” tegasnya.
Munawar Susanto menyangkal kalau pendaftaran atau penjaringan calon kepala daerah yang dilakukan oleh partainya dianggap ‘tiket bodong’ karena DPC Partai Gerindra Gresik tidak bisa mengusung sendiri pasangan calon (paslon) tetapi wajib berkoalisi dengan parpol lain sebagai persyaratan mengajukan paslon.
Baca Juga: Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (2): PDIP Berharap Pemimpin dari Gresik Selatan
“Untuk koalisi sudah pasti. Bahkan, kita sudah ada yang melamar. Karena secara konstitusi tidak ada juknis dari DPP, kami tidak berani. Incumbent secara otomatis sudah melakukan penjajakan. Kalau komunikasi politik yang kita bangun untuk koalisi dengan PPP dan Partai Demokrat. Namun, PPP sedang ada persolan di tingkat pusat. Kami masih menunggu dan tinggal mendeklarasikan koalisi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Baleksi DPC Partai Gerindra Gresik Febriyansah mengaku siapapun boleh mengajukan pendaftaran. Termasuk Ketua DPC Partai Gerindra Gresik Munawar Susanto kalau berkeinginan maju sebagai calon kepala daerah atau calon wakil kepala daerah. Bahkan, kader dan pengurus juga bisa mendaftarkan diri.
“Sesuai juklaknya, kita berusaha menjaring 5 pasang calon. Selanjutnya, kami memberi ilustrasi atau gambaran dari pasangan calon kepada DPC yang diteruskan ke DPP sebelum mengelurkan rekomendasi,” ujarnya.
Baca Juga: Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (1): Ini 4 Figur yang Diperkirakan bakal 'Berlaga'
Pembukaan pendaftaran calon kepala daerah secara terbuka tersebut, mengelitik Wakil Ketua DPRD Gresik Nur Saidah, SE yang mengaku siap untuk mendaftarkan diri. Bahkan, tak menutup kemungkinan partainya akan melakukan komunikasi politik dengan DPC PDIP Gresik sehingga mengusung 2 Srikandi yang bakal menjadi lawan incumbent. Sebab, DPC PDIP Gresik bisa saja mengusung Ketua DPC PDIP Gresik, Ir Hj Siti Muafiyah sebagai calon.
“Kalau memang hasil survey, elektabilitas dan popularitas saya cukup tinggi, saya siap menjadi pasangan kepala daerah. Termasuk menjadi pasangan Srikandi dalam pilkada nanti,” ujarnya dengan mimik serius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News