"Presiden Joko Widodo menekankan bahwa peluncuran KKP Domestik akan menaikkan kelas jutaan UMKM di Indonesia melalui digitalisasi pembayaran atas pembelian barang dan jasa pemerintah baik pusat maupun daerah yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan UMKM tersebut. Pada akhirnya, wujud GBBI tidak hanya dari sisi pembelanjaan produk barang dan jasa saja, tapi juga dari aspek sistem pembayaran." tuturnya.
Di sisi lain, Sunarso selaku Direktur Utama Bank BRI, yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Himbara, menyebut bahwa dengan turut serta dalam peluncuran KKP Domestik ini, hal tersebut menjadi bentuk dukungan Bank yang tergabung dalam Himbara dalam GBBI.
"Hal ini sejalan dengan kebijakan sistem pemerintahan untuk transaksi cashless (non tunai) yang berbasis transaksi domestik atau dalam negeri," ujarnya.
Diikuti dengan pernyataan Royke Tumilaar selaku Direktur Utama Bank BNI, adanya QRIS pada skema ini, dapat berfungsi menjadi sumber dana yang memudahkan pembelanjaan pemerintah.
"Dengan jaringan merchant QRIS yang luas, penggunaan Kartu Kredit Pemerintah/Daerah (KKP/KKPD) sebagai source of fund QRIS ini dapat memudahkan Satuan Kerja Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam melakukan belanja operasional ataupun belanja perjalanan dinas, serta diharapkan juga dapat mendorong volume transaksi merchant QRIS yang didominasi oleh UMKM," ungkapnya.
Sedangkan Darmawan Junaidi selaku Direktur Utama Bank Mandiri, yang juga bagian dari HIMBARA, mengatakan bahwa skema ini akan sangat memudahkan Satuan Kerja (Satker) pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam bertransaksi.
"Hadirnya fitur tersebut pada mobile banking Bank Himbara semakin memudahkan Satuan Kerja Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam bertransaksi praktis hanya dengan membawa smartphone saja," ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan dikatakan menginisiasi KKP Domestik ini, memang menjadi salah satu langkah dalam mewujudkan GBBI yang dicanangkan oleh Presiden RI pada 25 Maret 2022 di Bali. Dan hal ini menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dapat memberikan kontribusi pada pemulihan ekonomi nasional dalam jangka pendek dan mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan, melalui peningkatan keuangan inklusif, kesehatan fiskal, dan efisiensi ekonomi, dengan KKP Domestik.(yud/bil/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News