PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kekosongan dua jabatan Perangkat Desa Sumber Dawesari, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, mendapat sorotan dari Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Provinsi Jatim Bagian PPM (Penanganan Pengaduan dan Masalah), Maulana Solehudin.
Ia mempertanyakan mengapa dua jabatan perangkat desa yang lowong hampir dua bulan itu tak kunjung dilakukan pengisian oleh kepala desa dan badan permusyawaratan desa (BPD) setempat.
Baca Juga: Sertifikat Ratusan Warga Tambaksari Dikembalikan, Tapi Ada yang Diambil Perangkat RT
Maulana curiga ada faktor lain yang menghambat pengisian Perangkat Desa Sumber Dawesari.
"Kalau hanya BPD mengolor waktu atas kekosongan perangkat desa, saya pikir tidak masuk akal. Kami yakin ada pejabat di belakang BPD Sumber Dawesari (yang sengaja mengulur pengisian) untuk kepentingan pemilu 2024 mendatang," jelasnya.
Ia memaparkan bahwa sesuai perbup yang mengatur pengisian perangkat desa, pada pasal 29 ayat 3 dijelaskan bahwa pengisian perangkat harus dilakukan 2 bulan setelah posisi itu ditinggalkan.
Baca Juga: Gandeng BNNK, Pemdes Jeruk Purut Gelar Sosialisasi Bahaya Narkoba
Selain itu, di pasal 11 juga menyatakan pembentukan timsel (tim seleksi) menjadi wewenang kades. "Tidak ada satu pasal pun di perbup 154 yang menyatakan harus membuat perdes untuk rekrutmen perangkat desa," cetusnya.
Karena itu, ia mendorong Kades Sumber Dawesari untuk segera melakukan rekrutmen perangkat desa sebagaimana ketentuan yang diatur di perbup 154 tahun 2022. "Jika dalam waktu dekat tidak terlaksana, kami akan bawa ke kepolisian," ancamnya.
Sementara Kepala Desa Sumber Dawesari, Budiono Subari, mengakui ada polemik dalam mengadakan penjaringan perangkat desa.
Baca Juga: Bantuan Tangki CSR PT CJI Diduga Dijual Oknum Kades Arjosari
Meski demikian, ia menegaskan bakal segera penjaringan terbuka perangkat desa. Ia berharap siapa pun nanti yang terpilih sebagai perangkat desa bisa sejalan dan mendukung visi-misi kepala desa.
"Bagi saya polemik semacam itu hal biasa terjadi di suatu desa, dan kami bersama warga Dawesari Kecamatan Grati ini merasa bersyukur mendapatkan support dari warga untuk tetap melaksanakan penjaringan perangkat desa," ungkapnya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com lewat telepon.
Bahkan, Budiono mengakui sering mendapat teror dari oknum BPD ketika baru terpilih sebagai kepala desa. Namun, ia menyatakan tidak gentar dengan teror tersebut/
Baca Juga: Pemkab Pasuruan Siapkan Rp15,8 Miliar untuk BKK 111 Desa
"Semoga penjaringan (perangkat desa) ke depan bisa berjalan aman, tertib, dan lancar. Dan paling penting bagi kami, yang terpilih nanti adalah orang-orang terbaik Desa Sumber Dawesari yang memiliki kualitas untuk memajukan desa lebih baik ke depan," tuturnya.
Menurutnya, pelaksanaan penjaringan terbuka mendapat respons positif dari RT, RW, hingga masyarakat sekitar. (ard/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News