Kandidat Ketua PWNU Kalsel Politisi PDIP Vs Politisi PPP, PMII Era Cak Imin, Konferwil Dihentikan

Kandidat Ketua PWNU Kalsel Politisi PDIP Vs Politisi PPP, PMII Era Cak Imin, Konferwil Dihentikan Suasana Konferwil NU Kalimantan Selatan. Foto: KBK.news

Media itu melanjutkan bahwa PDIP adalah partai nasionalis yang dirikan pada 10 Januari 1973. PDIP merupakan penggabungan dari beberapa partai, antara lain Partai PNI, Partai MURBA, IPKI, Partai Kristen Indonesia (Parkindo), dan Partai Katolik.

Media tersebut menyebut bahwa ditetapkannya Abdul Hasib Salim sebagai ketua PWNU Kalsel tak lepas dari konflik politik Mardani Maming dengan Haji Isam dalam Pilbup Tanah Bumbu. 

Mardani Maming kemudian menjadi Bendahara Umum PBNU. Tapi dipenjara karena terlibat korupsi saat menjabat Bupati Tanah Bumbu.

Nah, Dr Abdul Hasib ini kini maju lagi sebagai kandidat Ketua PWNU Kalsel. Namun ia tak sendirian. Muncul seorang penantang yang sangat tangguh, yaitu . Selain kader Idham Chalid, adalah aktivis PB PMII era Cak Imin. Ia sekarang anggota DPR RI dari Fraksi PPP.

Munculnya tampaknya mengagetkan banyak pihak. Apalagi sebelum Konferwil tak ada calon kuat yang bisa menandingi Abdul Hasib. 

maju “satu paket” dengan Dr KH Muhammad Husen, M.Ag, calon Rais Syuriah yang cukup kuat.

(kiri) dan Dr KH Muhammad Husein, M.Ag (kanan, berkalung ID card panitia

Seorang peserta Konferwil menuturkan bahwa Dr KH Muhammad Husein, M.Ag telah mengantongi 11 rekomendasi tertulis dari PCNU yang 15 suara yang akan menentukan pilihan.

“Ada 11 rekomendasi dari cabang dan rekomendasi tersebut mengungguli KH Muhammad Ramli yang infonya hanya mendapatkan 5 rekomendasi yang merupakan Rais Syuriyah pengurus yang saat ini,” tuturnya. Kiai Muhammad Ramli adalah Rais Syuriah incumbent.

juga mengakui bahwa Kii Muhammad Husein mendapat 11 PCNU. “Setahu saya, untuk Ahwa itu, 11 PC NU bersepakat menulis satu nama yakni Dr. KH. Muhammad Husein Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banjar sebagai Rais Syuriah PW NU Kalsel, kalau saya kan mencalonkan diri sebagai ketua tanfidziah,” kata .

Ia tak ambil pusing dengan penundaan Konferwil NU Kalsel. “Ya, saya ikuti semua apa yang menjadi kewenangan PB NU, seperti menghentikan konferwil maupun melaksanakan kembali nantinya, meskipun batas waktu yang belum ditentukan, bahkan mungkin saja setelah Pemilu 2024,” kata dikutip baritopost.co.id.

Ia bertekad akan membawa NU maju dan modern. “Dahulu NU itu dianggap kaum pinggiran, saya bertekad membawanya ke tengah perkotaan, saya yang memulainya dan PWNU harus jadi pelopor serta PCNU di Kalsel ini harus bisa lebih sejahtera lagi,” kata .

Ia tampak santai. “Kita ikuti permainan PBNU,” tambahnya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO